Selamat Datang di Blog Si Bejo - You deserve to get the best things in life

Tuesday 30 July 2013

KEADMINISTRASIAN DAN SURAT MENYURAT BERPRINSIP ESQ BAGI ORGANISASI KEMAHASISWAAN

Hasil gambar untuk administrasi pendidikan

KEADMINISTRASIAN DAN SURAT MENYURAT
BERPRINSIP ESQ BAGI ORGANISASI KEMAHASISWAAN

oleh:
Muchamad Fauzan, M. Pd

Abstrak:
Sebuah perguruan tinggi hendaknya tidak memperhatikan kebutuhan kompetensi akademis mahasiswa saja, tetapi juga pembinaan karakternya agar mahasiswa menjadi lulusan yang siap secara akademis dan berkarakter. Dengan penyisipan dan pengintegrasian pemahaman dan penguasaan keadministrasian dan surat-menyurat berprinsip ESQ, mahasiswa STAIN Pekalongan diharapkan dapat menjalankan keorganisasian dengan baik dan benar sekaligus menjadi aktivis yang berkarakter. Karena kegiatan pelatihan keadministrasian dan surat-menyurat berprinsip ESQ ini merupakan sebuah metode dan konsep pelatihan keadministrasian dan surat-menyurat yang melibatkan pembangunan kecerdasan emosional spiritual (ESQ) mahasiswa.

Kata Kunci: Keadministrasian, Administrasi Organisasi Kemahasiswaan, dan Surat-menyurat.

A.    Latar Belakang Masalah
Mahasiswa adalah subjek didik di perguruan tinggi. Sebagai subjek didik mereka memiliki kewajiban dan hak yang harus dijalankan. Mereka memperoleh kebebasan mimbar akademik secara bertanggung jawab dan memperoleh pelayanan di bidang akademik, administrasi, dan kemahasiswaan. Khusus di bidang pelayanan kemahasiswaan, perguruan tinggi akan melakukan pembimbingan seluruh kegiatan mahasiswa sebagai peserta didik selama dalam proses pendidikan termasuk pengembangan organisasi kemahasiswaan. Dengan demikian, pembimbingan organisasi kemahasiswaan mempunyai peran yang strategis dalam membangun keilmuan, kepribadian, dan kemandirian mahasiswa. 
Kemudian, organisasi kemahasiswaan sebagai ajang, wadah, atau tempat dimana kegiatan mahasiswa itu berlangsung menuju sasaran yang ditetapkan membutuhkan adanya manajemen administrasi. Karena manajemen keadministrasian adalah ibarat softwarenya organisasi. Sebuah organisasi tanpa administrasi yang baik dan benar akan membuat jalannya organisasi menjadi tidak teratur dan akhirnya tujuan organisasi tidak tercapai.
Menyadari akan arti penting dan manfaatnya memahami keadministrasian bagi penyelenggaraan organisasi kemahasiswaan, maka perlu diberikan asupan materi mengenai keadministrasian khususnya bagi pelaksana harian organisasi seperti ketua, sekretaris, dan bendahara lembaga kemahasiswaan di STAIN Pekalongan. Hal inilah yang disadari benar oleh teman-teman HMPS PAI sehingga mereka memandang perlu diadakan kegiatan pelatihan keadministrasian bagi aktivis kampus STAIN Pekalongan dengan mengundang pemateri yang akan menguraikan hal-hal terkait dengan keadministrasian. Salah satu yang diminta menjadi pemateri adalah saya.
Senada dengan pemikiran di atas, saya ingin kegiatan pelatihan ini tidak hanya berpengaruh dari sisi keilmuan, melainkan mereka pun akan menjadi lebih baik pada sisi spiritual. Melalui acara pelatihan administrasi ini tentu diharapkan semua Ketua, Sekretaris, dan Bendahara serta anggota pada Lembaga Kemahasiswaan di STAIN Pekalongan akan dapat menjalankan fungsinya dengan baik sehingga jalannya organisasi kemahasiswaan baik itu BEM, HMJ, HMPS, dan UKM dapat berjalan dengan teratur dan lebih tertata rapi serta tujuan organisasi pun tercapai. Oleh karena itu, salah satu bentuk konkret utnuk mewujudkan impian saya, mahasiswa perlu diberikan pembinaan dan bimbingan mengenai manajemen keadministrasian berbasis spiritual (Spiritual Management) dalam melakukan aktivitasnya.
Dalam makalah ini akan disajikan tinjauan konsep dan praktik keadministrasian dan surat-menyurat berprinsip ESQ dan sedikit mengenai TOR (Term of Reference) yang diharapkan bermanfaat bagi keberlangsungan pengembangan organisasi kemahasiswaan di STAIN Pekalongan.

B.     Arti Penting Administrasi
1.      Pengertian Administrasi
Istilah Administrasi secara harfiah berasal dari bahasa yunani “ Ad Ministrare “ yang artinya Ad = pada , Ministrare = melayani, maka administrasi berarti memberikan pelayanan. Kemudian dalam bahasa Belanda “Administratie” diartikan segala kegiatan yang meliputi tulis menulis, ketik mengetik, komputerisasi, surat menyurat (korespondensi), kearsipan, agenda ( pekerjaan-pekerjaan tata usaha kantor). Dan dalam bahasa inggris “administration”, yang berarti: tata usaha, pemerintahan, pelaksanaan, pemberian, atau pengambilan.
Sedangkan secara istilah, administrasi diuraikan secara berbeda oleh beberapa ahli, tetapi makna yang terkandung secara garis besar tidak terdapat perbedaan. Berikut ini pengertian dan definisi administrasi menurut beberapa ahli:
a.       ULBERT: Administrasi secara sempit didefinisikan sebagain penyusunan dan pencatatan data dan informasi secara sistematis baik internal maupun eksternal dengan maksud menyediakan keterangan serta memudahkan untuk memperoleh kembali baik sebagian maupun menyeluruh. Pengertian administrasi secara sempit ini lebih dikenal dengan istilah Tata Usaha.
b.      WH EVANS: Administrasi adalah fungsi yang menyangkut manajemen  dan pengarahan semua tahap operasi perusahaan mengenai pengolahan bahan keterangan, komunikasi, dan ingatan organisasi.
c.       ARTHUR GRAGER: Administrasi adalah fungsi tata penyelenggaraan terhadap komunikasi dan pelayanan warkat suatu organisasi.
d.      WILLIAM LEFFINGWELL dan EDWIN ROBINSON: Administrasi adalah cabang ilmu manajemen yang berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan perkantoran secara efisien, kapan, dan dimana pekerjaan itu harus dilakukan.
e.       GEORGE TERRY: Administrasi adalah perencanaan, pengendalian, dan pengorganisasian pekerjaan perkantoran, serta penggerakan mereka yang melaksanakannya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dengan demikian, administrasi pada intinya melingkupi seluruh kegiatan dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan hingga pengendalian dan penilaian sekelompok orang yang memiliki diferensiasi pekerjaan untuk mencapai suatu tujuan bersama.
Atau pendeknya, administrasi merupakan proses penyelenggaraan kerja yang dilakukan   bersama-sama untuk  mencapai tujuan yang  telah ditetapkan.   .
2.      Pentingnya Keadministrasian dalam Organisasi Kemahasiswaan
Sebagaimana yang kita pahami bersama bahwa administrasi merupakan hal yang penting dalam jalannya sebuah organisasi . Administrasi yang baik dan benar akan membuat jalannya organisasi menjadi lebih teratur sehingga tujuan organisasi dapat dicapai.
Keadministrasian dalam organisasi dimaksudkan untuk menjamin penyelenggaraan kerja berlangsung dengan sebaik-baiknya, dalam arti agar orang-orang yang   menyelenggarakan kerja melaksanakan kewajibannya dengan tenang, merasa  dirinya  aman,   dan teratur. Maka manajemen keadministrasian ibarat software dan hardwarenya adalah organisasi, yaitu ajang, wadah/tempat dimana kerja itu berlangsung menuju sasaran yang ditetapkan.
Selanjutnya, pengelolaan fungsi-fungsi administrasi pada suatu Organisasi seperti  DEMA STAIN Pekalongan sebagai miniatur pemerintah pusat yang membawahi sejumlah pemerintah provinsi dan daerah (HMJ, HMPS, dan UKM) sangatlah membutuhkan pedoman standar keadministrasian yang menjadi rujukan dasar dan tata cara pelaksanaan sehingga koordinasi dan sinkronisasi di bidang Administrasi Organisasi Kemahasiswaan STAIN Pekalongan dapat terselenggara dengan tertib dan teratur.

3.      Administrasi Kesekretariatan dan Cakupannya
Administrasi kesekretariatan adalah segenap proses penyelenggaraan aktivitas kesekretariatan yang benar-benar berfungsi sebagai tempat dan pusat aktivitas dari sebuah   Organisasi. Dari pengertian tersebut mencakup beberapa keadministrasian, antara lain:
a.      Kesekretariatan,
Administrasi Kesekretariatan merupakan bagian dari administrasi Organisasi, yaitu sebagai unit tugas yang penyelenggarannya diserahkan kepada bidang Sekretaris. Untuk menyelenggarakan administrasi Organisasi dengan efektif, diperlukan suatu   tempat tertentu sebagai tempat pusat pengurusan segala sesuatu yang berhubungan   dengan Organisasi. Tempat penyelenggaran Administrasi sebuah Organisasi dinamakan Sekretariat.
Usaha penyelenggaran administrasi Kesekretariatan bertujuan agar Sekretariat Organisasi benar-benar dapat berfungsi sebagai Sekretariat Organisasi, yaitu:
1)      Tempat kerja yang efektif dan efisien bagi pengurus dalam mengendalikan Organisasi.
2)      Pusat komunikasi Organisasi
3)      Pusat kegiatan Administrasi
b.      Kearsipan
Arsip (KBBI) adalah dokumen tertulis dari waktu yang lampau dikeluarkan oleh instansi resmi disimpan dan dipelihara di tempat khusus untuk referensi.  Atau arsip bisa diartikan sebagai kumpulan surat-surat yang disimpan secar sistematis karena mempunyai suatu kemanfaatan apabila dibutuhkan dapat secara cepat ditemukan kembali. Jadi intinya arsip artinya pengumpulan dan penyimpanan surat-surat. 
Tata kearsipan yang sempurna apabila semua suratan dokumen-dokumen lainnya tersimpan pada suatu  tempat   tertentu dan  teratur   rapi,  serta dapat  dengan mudah ditemukan kembali walau surat-surat tersebut telah tersimpan lama. Pengarsipan yang baik sangat berguna, terutama membantu kelancaran dan kerapian Organisasi pada khususnya, serta membantu perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya. Surat-surat Organisasi  pada prinsipnya harus disimpan di  Sekretariat. Adalah sangat tidak benar dan dilarang apabila penyimpanan surat-surat Organisasi di luar arsip Organisasi ataupun oleh  personal-personal pengurus. Tepat apabila kita mengenal beberapa sistem penyimpanan surat-surat antara lain: 1) Sistem Abjad (Alphabetic Filing), 2) Sistem Perihal (Subject Filing), 3) Sistem Nomor (Numerical Filing), 4) Sistem Tanggal (Chronological Filing), 5) Sistem Daerah (Geographical Filing).
Sistem  kearsipan Organisasi berjalan  dengan   baik   apabila  mempunyai   ciri-ciri sebagai berikut: 1) Mudah dilaksanakan, 2). Mudah dimengerti, 3). Murah/ekonomis, 4). Tidak memakan banyak tempat. 5). Mudah dicapai/ditemukan, 6). Fleksibel   atau   luwes   (dapat  mengikuti   perkembangan Organisasi), 7). Dapat mencegah kerusakan dan kehilangan arsip 8). Mempermudah pengawasan.
Alat-alat  yang dipergunakan dalam bidang kearsipan,  misalnya:  map,   folder, guide, filing kabinet, lemari, rak, dan rotari filling.
Bagi  sebuah Organisasi, surat-surat dapat disimpan pada map-map atau tempat-tempat tertentu dengan membedakan kode KA untuk surat keluar  interen dan kode KB untuk surat-surat keluar ekstern. Sedangkan surat-surat masuk intern berkode MA dan surat masuk ekstern dengan kode MB. Untuk memperoleh kepraktisan lebih lanjut dari kode-kode dasar tersebut diatas dapat dikembangkan atas kebutuhan Organisasi.
Ada satu  faktor  lagi  yang harus diperhatikan sehubungan dengan pengarsipan yakni   pengawetan   arsip.  Pengawetan   ini   dapat   ditempuh   dengan   beberapa   jalan, antara lain: 1) Tempat penyimpanan (map/lemari) arsip dipilih dari bahan-bahan yang baik dan tahan lama oleh kerusakan. 2)Tempat  penyimpana dijauhkan dari  api,  air,  dan kelembaban serta mudah diawasi dari ancaman hewan perusak. 3) Dengan mengadakan reproduksi dan fotografi. 4) Dengan mengadakan restorasi dan penjilidan arsip. 5) Dengan mengusahakan laminasi arsip.
c.       Administrasi keanggotaan
Anggota Organisasi merupakan sasaran kerja, pembinaan dan pengkaderan Organisasi sehingga perlu adanya Administrasi yang  rapi  tentang  anggota   Organisasi dalam rangka terciptanya sasaran kerja/aktivitas Organisasi yang konkrit dan terarah. Organisasi  adalah Organisasi  kader, sehingga Organisasi  selalu menerima anggota baru, selanjutnya melalui  proses/jenjang pengkaderan dan akhirnya melepaskan diri sebagai  alumni.  Menjadi anggota Organisasi pada pokoknya adalah sementara untuk selanjutnya terjun kedalam masyarakat yang sesungguhnya. Proses pengadministrasian anggota mulai  dari  aktivitas penerimaan anggota Organisasi yaitu: Masa Penerimaan Anggota Baru (MPAB).
d.      Administrasi surat menyurat
Urusan surat menyurat (ketatausahaan) adalah suatu bagian yang penting dari pekerjaan   administrasi   kesekretariatan.   Surat   pada   hakekatnya   adalah   bentuk penuangan   ide atau  kehendak   seseorang  dalam bentuk   tulisan.  Secara  terperinci, dikatakan pengertian surat sebagai berikut:
1)      Bentuk   pernyataan   kehendak   seseorang   kepada   orang   lain melalui tulisan.
2)      Suatu   media   pencurahan   perasaan,kehendak,pikiran,dan tujuan seseorang untuk dapat diketahui orang lain,
3)      Merupakan  suatu bentuk  gambaran  tentang  suatu peristiwa atau keadaan yang dituangkan dalam bentuk tulisan.
Dengan demikian surat  merupakan  jembatan pengertian dan alat komunikasi bagi seseorang dengan orang lain. Karena sifatnya yang demikian,  maka surat-surat harus disusun secara singkat dan padat tetapi jelas dan tegas. Bahasa yang dipakai haruslah mudah dimengerti,sederhana,dan teratur.Penulis surat harus memikirkan terlebih dahulu dengan sungguh-sungguh apa yang akan ditulis serta menyadari  kepada siapa tulisan itu ditujukan. 
Mengingat  pengertian dan pentingnya sebuah surat  bagi Organisasi maka bahasan surat-menyurat akan diuraikan secara rinci di bagian tersendiri.
e.       Inventarisasi dan dokumentasi
Inventaris  Organisasi   adalah   segala   sesuatu   yang  menjadi  milik   organisasi berupa kekayaan Organisasi.   Inventaris Organisasi  pada pokoknya dapat  kita bagi menjadi dua yaitu : 1). Inventaris   yang   permanen, yaitu:  milik  Organisasi   yang dalam jangka waktu lama tidak akan mengalami perubahan, misalnya: Sekretariat Organisasi, ATK, dsb. 2). Inventaris yang  tidak permanen,  yaitu:  milik Organisasi yang mengalami perubahan dalam jangka waktu pendek / habis terpakai. Untuk  mengontrol   inventaris  Organisasi   ini  perlu dibuat  Daftar   Inventarisasi.
Tujuan dibuatnya Daftar Inventaris Organisasi adalah: menunjukkan kekayaan organisasi, untuk menghindari adanya pemborosan, sebagai alat kontrol dari inventaris (mengetahui kerusakan, perubahan,penggantian,  serta   untuk   menambah   bila   terjadi kekurangan).
Penyimpanan  Inventaris Organisasi  harus dilakukan dengan baik oleh orang-orang   yang   bertanggungjawab   sesuai   dengan   job   discription   Kesekretariatan. Penyimpanan   harus   dilaksanakan   serta   ditempatkan   di   Sekretariat   Organisasi,   tidak diperbolehkan dibawa atau disimpan di rumah anggota tanpa suatu ijin tertulis dari yang berwenang.
Sedangkan, dokumen   Organisasi   adalah   segala   sesuatu   yang   menyangkut   kegiatan pencarian,   pengumpulan,   penyimpanan   serta   pengawetan   dokumen-dokumen Organisasi. Bentuk-bentuk dokumen Organisasi: 1) Gambar-gambar dan foto-foto. 2) Tulisan-tulisan dan surat-surat penting. 3) Benda-benda berharga dan bernilai. 4)  Fotocopy atau salinan surat. 5) Surat khabar,majalah dan lain sebagainya.
Dokumen itu selain dipergunakan untuk kepentingan tertentu juga dipakai untuk Menyusun   laporan   tahunan   Organisasi   serta   bukti   yang   sah.   Pemeliharaan   dan penyimpanan dokumen seperti halnya barang-barang inventaris dan arsip hendaknya disusun dengan rapi dan teratur dalam map-map dan tempat-tempat tertentu dengan pengelompokan menurut kebutuhan.
Aktivitas dokumentasi juga sangat penting dalam menyusun sejarah perjuangan organisasi.   Berikut   ini   adalah   gambaran   pengelolaan   inventaris   dan   dokumentasi organisasi:
Gambar 6.1: Alur Pengelolaan Inventaris / Dokumentasi

Keterangan:
·         Dokumentasi   atau   inventaris   organisasi   dapat   berasal   dari  pembelian,  hibah dan sumber lain seperti:  sisa hasil  kegiatan,  sumbangan tidak mengikat.
·         Semua dokumentasi dan inventaris yang masuk ke organisasi ini dikelola   oleh   bagian   kesekretariatan   dalam   organisasi   yang pertanggungjawabannya disampaikan langsung kepada ketua organisasi.
·         Inventaris   dan   dokumentasi   organisasi   digunakan   untuk keperluan operasional organisasi dan administrasi organisasi.
f.       Administrasi perpustakaan
Keberadaan Organisasi memiliki tujuan-tujuan tertentu seperti tujuan pengembangan diri dan ilmu pengetahuan. Dalam hal ini, keberdaan Organisasi kemahasiswaan di STAIN Pekalongan sangat menunjang upaya pengembangan keilmuan, kepribadian, dan kemandirian mahasiswa. Tujuan-tujuan itu sebagaimana termuat dalam Anggaran Dasar Organisasi Kemahasiswaan, maka perpustakaan di tiap organisasi adalah hal yang tidak dapat dipisahkan.  Dengan demikian, Organisasi kemahasiswaan juga merupakan lembaga pendidikan dan lembaga ilmiah. Perpustakaan yang ideal bagi Organisasi Kemahasiswaan adalah referensi yang meliputi buku-buku yang diperlukan oleh anggota dalam penyelenggaraan organisasi.
g.      Administrasi Keuangan
Keuangan   bagi   organisasi   adalah   satu   sumber   daya   yang  menggerakkan aktivitas-aktivitas. Keuangan dalam Organisasi harus dikelola sebaik mungkin melalui peran seorang  bendahara, yang mengelola   administrasi   keuangan   secara bertanggung jawab. Administrasi Keuangan meliputi Anggaran, Pembukuan, Pendanaan, Laporan Keuangan, serta Dana.
1)      Anggaran. Dalam   melakukan   kegiatan-kegiatan   dalam   suatu   organisasi   maka perencanaan   yang   cermat   sangat   dibutuhkan,   termasuk   juga  mengenai   rencana alokasi   anggaran   (budget).   Budget   dapat   dianggap   sebagai   sistim  yang  memiliki kekhususan  tersendiri  atau sebagai  sub-sistem yang memerlukan hubungan dengan sub-sistem  lain  yang  ada dalam  organisasi   itu.  Dalam  sebuah  organisasi  seorang bendahara dalam menyusun anggaran yang dibuatnya dalam suatu kurun waktu masa kepengurusannya harus berkoordinasi  dengan semua pengurus organisasi terutama pimpinan dari organisasi tersebut sehingga ia dapat membuat alokasi pendanaan yang sesuai dengan prioritas program kerja dan sejalan dengan visi dan misi dari organisasi tersebut.
2)      Pembukuan. Sistem pembukuan yang baik dan kesanggupan bekerja secara teliti  dengan angka-angka merupakan modal dasar bagi pembukuan sebuah Organisasi.  Hal-hal yang menunjangnya, antara lain: satu buku penerimaan dengan karbon atau struk, satu buku kas berkolom, sebuah buku ekspedisi, suatu file menurut abjad untuk korespondensi dan satu untuk tanda terima pembayaran. Untuk organisasi biasanya istilah yang digunakan dalam pembukuan adalah penerimaan dan pengeluaran. Dimana penerimaan diletakkan disebelah kiri dan pengeluaran disebelah kanan. Masukkan perincian pos-pos dalam buku,  struk-struk kwitansi  dan cek.  Beri nomor  semua  tanda  terima untuk uang yang diterima dan  tanda bukti  pembayaran untuk faktur yang dibayar kemudian masukkan jumlah-jumlah tersebut kedalam buku kas. Semuanya ini akan memudahkan pemeriksaan. Penataan buku kas harus up  to date/terbaru dan sesuai  dengan  lembaran-lembaran   buku   penerimaan   dan   pengeluaran   pada   saat   tertentu   sehingga   posisi keuangan dengan mudah dapat diketahui.
Contoh halaman Buku Kas:
Penerimaan
Pengeluaran 
Tgl/ April
Bukti No.
Keterangan
Jumlah
Tgl April
Bukti No.
Keterangan
Jumlah
1

Saldo
Rp.250.000,-
2
12
Pengeluaran oleh Sekretaris
Rp.10.000,-
3
20
Sumbangan Sdr. Slamet
Rp.200.000,-

13
Pembelian Buku Agama
Rp15.000,-
3
21
Sumbangan Sdr. Fahruzzaman
Rp. 100.000,-

14
Foto Copy Bid. Organisasi
Rp.3000,-
5
22
Hasil Pameran Buku
Rp.400.000,-

25
Pembuatan Kop Surat
Rp.50.000,-


Dst



Dst


3)      Laporan   keuangan. Laporan keuangan berisi  informasi  tentang   prestasi  organisasi  di masa lampau dan dapat memberikan petunjuk untuk penetapan kebijaksanaan di masa yang akan datang Secara  teratur bendahara  harus   melaporkan   posisi   keuangan   kepada kepengurusan.  Bendahara   berhak  memeriksa  pengeluaran  akan   tetapi   tidak  dapat mengawasinya;   pengawasan   adalah   tanggung   kepengurusan.   Bendahara   harus mendapat  kepastian bahwa setiap pengeluaran yang besar telah mendapat  otorisasi yang   diperlukan   dan   dicatat.sekiranya   bendahara   merasa   bahwa   pengurus menjalankan kebijakan keuangan yang bertentangan dengan kepentingan Organisasi. Bendahara dapat meminta Ketua untuk mengadakan permusyawaratan. Setiap 3 bulan atau   6   bulan   harus   dibuat   sebuah   neraca.   Apabila   dibuat   secara   teratur   akan memudahkan   pembuatan   neraca   tahunan   pada   saat   Rapat Anggota/LPJ (Laporan Pertangungan Jawab).


C.    Surat-Menyurat Dinas/Resmi
1.      Menulis Surat
Menulis surat adalah kegiatan memilih, memilah dan menyusun pesan yang dikomunikasikan dalam simbol-simbol grafis bahasa Indoneisa melalui media surat (Indihadi, 2006: 7). Adapun surat adalah media komunikasi tertulis antara seseorang atau lembaga dengan seseorang atau lembaga lainnya (Kosasih dan Sutari, 2003: 11).
Berdasarkan sifatnya, surat terdiri dari surat pribadi dan surat resmi. Paparan tentang surat resmi akan penulis sajikan pada bagian berikut berkaitan dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, yaitu surat resmi yang berbentuk surat permohonan.
2.      Pengertian Surat Resmi
Mansur (1974: 3) menyebutkan bahwa surat resmi adalah surat yang diselenggarakan antara perusahaan dengan perusahaan; perusahaan dengan instansi pemerintah dan sebaliknya; perusahaan dengan perseorangan dan sebaliknya; instansi pemerintah dengan perseorangan dan sebaliknya.
Selanjutnya, Kosasih dan Sutari (2003: 11) mengutarakan bahwa:
“Surat resmi atau sering disebut juga surat dinas adalah alat komunikasi tertulis yang menyangkut kepentingan tugas dan kegiatan dinas instansi dalam hal permintaan bantuan dan kerjasama. Surat resmi merupakan alat komunikasi kedinasan yang sangat penting dalam administrasi untuk menyampaikan maksud secara tertulis antata instansi yang satu dan yang lain atau antara instansi kepada perseorangan”.
Dari pengertian surat resmi di atas, dapat dikatakan bahwa menulis surat resmi adalah kegiatan menulis surat yang menyangkut kepentingan tugas dan kegiatan dinas untuk menyampaikan maksud secara tertulis antara perusahaan dengan perusahaan; perusahaan dengan instansi pemerintah dan sebaliknya; perusahaan dengan perseorangan dan sebaliknya; instansi pemerintah dengan perseorangan dan sebaliknya dalam memenuhi syarat admistrasi.
3.      Tujuan Menulis Surat Resmi
Menurut Kosasih dan Sutari (2003: 1l), tujuan menulis surat resmi adalah untuk menyampaikan maksud secara tertulis antara instansi yang satu dan yang lain atau antara instansi kepada perseorangan dan antara perseorangan kepada instansi. Soedjito dan Solchan (2004: 14) menggolongkan  surat lamaran, surat permohonan izin, dan sejenisnya yang dibuat atas nama diri sendiri termasuk surat pribadi berdasarkan isinya.
Sehubungan dengan penjelasan di atas, surat lamaran, surat permohonan izin, dan sejenisnya yang dibuat atas nama diri sendiri menurut penulis tetap termasuk surat resmi berdasarkan sifat dan penggunaan ragam bahasanya yang ditulis dengan bahasa resmi/baku.
4.      Fungsi Menulis Surat Resmi
Menurut Kosasih dan Sutari, 2003: 13) surat memiliki fungsi sebagai: media komunikasi, bukti tertulis, alat pengingat, bukti historis, pedoman kerja, dan duta organisasi.
Senada dengan itu, Qonita (2004: 4) menyatakan bahwa surat selaku media atau alat komunikasi tertulis memiliki manfaat dan fungsi sebagai: sarana komunikasi, wakil atau duta, bahan bukti yang kuat, sumber data, bahan pengingat,  jaminan, media pengikat, alat promosi, dan sarana untuk penghematan.
5.      Macam-macam Surat Resmi
Berdasarkan isinya surat resmi, Kosasih dan Sutari (2003: 15) membedakannya, antara lain:
(1). surat undangan;
(2). surat pengantar;
(3). surat pemberitahuan;
(4). surat perrmohonan bantuan;
(5). surat keterangan;
(6). surat tugas;
(7). surat edaran;
(8) surat pernyataan;
(9). surat pengumuman;
(10). surat peringatan;
(11). surat permohonan izin;
(12). surat perintah;
(13).  surat perjanjian;
(14). surat keputusan;
(15). surat pengusulan; dan lain-lain.
6.      Bagian-Bagian Surat Resmi
Bagian-bagian surat dapat diletakkan dalam posisi yang berbeda-beda. Dalam bagian ini penulis hanya akan memberikan contoh dari bentuk surat lurus yang dicontohkan Kosasih dan Sutari (2003: 45). Hal ini dikarenakan, bentuk surat lurus memiliki kepraktisan sebab lebih rapih dan memiliki komposisi yang merata. Selain itu juga dalam bentuk lurus pemenggalan antara alinea-alineanya dilakukan dengan pemisahan spasi.

Keterangan
(1)   :   kepala surat
(2)  :  tanggal, bulan, tahun surat
(3)  : nomor surat
(4)  :  lampiran
(5)  : hal atau perihal
(6)  :  alamat yang dituju (alamat dalam)
(7)  :  salam pembuka
(8a)  :  alenia pembuka
(8b)  :  isi surat
(8c)  :  alenia penutup
(9)  :  salam penutup
(10)  :  tanda tangan penanggungjawab surat
(11)  : nama penanggungjawab surat
(12)  :  jabatan penanggungjawab surat
(13)  :  tembusan
(14)  :  inisial
7.      Penjelasan Bagian-Bagian Surat Resmi
Keterangan yang lebih jelas mengenai bagian-bagian surat resmi, diuraikan satu per satu merujuk dari Kosasih dan Sutari di bawah ini.
1)        Kepala Surat
Sesuai dengan namanya, kepala surat selalu terletak di bagian atas isi surat. Fungsinya sebagai identitas diri bagi instansi yang bersangkutan. Dalam kepala surat itulah dicantumkan identitas berikut:
a)      nama instansi,
b)      lambing atau logo instansi,
c)      alamat,
d)     nomor telepon,
e)      nomor kotak pos (jika ada), dan
f)       fax atau e-mail (jika ada).
Kepala Surat menunjukkan resminya sebuah surat. Oleh sebab itu, jangan memakai blangko surat dinas untuk berkirim-kiriman surat secara pribadi. Kepala surat dapat berfungsi sebagai alamat (identitas) pengirim surat.
Perhatikan contoh berikut!

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Jalan Dr. Setiabudi No. 229 Bandung 40154 Telp./Fax (022) 2001452
______________________________________________________

2)        Tanggal Surat
Tanggal surat ditulis sejajar dengan nomor surat. Nama tempat tidak perlu dicantumkan sebab sudah termuat pada kepala surat. Nama tempat perlu dituliskan pada surat-surat yang tidak berkepala surat, misalnya surat pribadi dan surat lamaran pe­kerjaan.
            Contoh penulisan yang benar:
1)        Surabaya, 27 juli 2003
2)        17 Agustus 2001
Hal-hal lainnya yang harus diperhatikan adalah:
a.       nama bulan ditulis dengan huruf secara lengkap,
b.      angka tahun tidak boleh disingkat, dan
c.       pada akhir baris tidak boleh dibubuhi tanda titik.
Contoh-contoh penulisan tanggal surat yang salah:
1)        5-1-1981
2)        17 Jan. 1981
3)        22 Desember ‘02
4)        1 Januari 2003. (memakai titik)
3)        Nomor Surat
Penulisan nomor surat berguna untuk:
1)        memudahkan mengatur penyimpanan,
2)        memudahkan mencarinya kembah,
3)        mengetahui berapa banyaknya surat yang keluar,
4)        mempercepat penyelesaian surat-menyurat (membalas surat), dan
5)        memudahkan petugas kearsipan.
Lazimnya nomor surat berisikan: (1), nomor urut surat yang dikirimkan (keluar), (2). kode, (3). angka bulan, dan (4). angka tahun.
Contoh:
Nomor : 007 / KS-I/ IV / 2001
                                                                        angka tahun
angka bulan
kode surat
nomor surat
Contoh lain untu Institusi PTAIN:
Nomor : Sti. 20. B.02/PP.00.9/500/2013
                                                                        angka tahun
nomor surat
kode surat
kode lembaga
Contoh penulisan nomor surat yang benar:
1)      Nomor       : 001/SMU-1/2013
2)      Nomor       : 001/SMU-1/I/2013
Contoh penulisan nomor surat yang salah:
1)      Nomor       : 001/SMU-1/201
2)      Nomor       : 21/SMU-1/II/2013
3)      Nomor       : 21/SMU-1/II/2013. (tidak memakai titik)
4)        Lampiran
Melampirkan berarti menyertakan sesuatu dengan yang lain. Jika bersama surat yang dikirimkan itu disertakan surat-surat lain, misalnya:
1)        salinan ijazah,
2)        akte kelahiran,
3)        surat berkelakuan baik,
4)        jadwal kegiatan,
5)        daftar peserta dan
6)        surat keterangan kesehatan dari dokter pemerintah,
Kaidah-kaidah penulisan lampiran:
1)        huruf awal kata lampiran ditulis dengan huruf capital;
2)        sebaiknya kata lampiran tidak disingkat, misalnya menjadi lamp;
3)        pencantuman jumlah lampiran hendaknya tidak dirangkap antara yang menggunakan huruf dengan yang menggunakan angka, pilih salah satu saja;
4)        bila tidak ada sesuatu yang dilampirkan, sebaiknya tidak dicantum lampiran pada surat itu; dan
5)        pada akhir baris tidak menggunakan tanda titik.
Contoh penulisan yang benar:
3)      Lampiran : tiga lembar
4)      Lampiran  : satu berkas
5)      Lampiran  : tiga helai
Contoh penulisan yang salah:
4)        Lampiran :3 (tiga) lembar
5)        Lamp.       : satu berkas
6)        lampiran   : Dua lembar

5)        Hal Surat
Hal bermakna ‘perkara’, ‘soal’, ‘urusan’, ‘peristiwa’, dan ‘tentang hal’. Hal surat berarti soal atau perkara yang dibicarakan surat.
Kaidah-kaidah penulisan hal surat:
1)      harus ditulis dengan singkat, jelas dan menarik;
2)      berwujud kata atau frase, bukan kalimat; dan
3)      huruf pertama pada setiap katanya harus ditulis dalam huruf  kapital.
Contoh penulisan hal yang benar:
1)      Hal                        : Permohonan Izin
2)      Hal                        : Permohonan Bantuan Dana
Contoh penulisan hal yang salah:
1)      Hal/perihal            : Permohonan bantuan tenaga kerja
2)      Perihal                  : Permohonan lamaran kerja
6)        Alamat Surat
Ada dua macam alamat surat, yaitu (1) alamat dalam (pada helai surat) dan (2) alamat luar (pada amplop).
1)      Alamat Luar pada Sampul
Yang dimaksud alamat luar adalah adres yang ditulis pada sampul surat. Adres yang ditulis pada sampul surat berfungsi sebagai penunjuk dalam menyampaikan surat kepada orang yang, berhak menerimanya. Oleh karena itu, tulislah alamat luar itu selengkap-lengkapnya dan sejelas-jelasnya, seperti nama penerima surat, nama jalan, nomor kantor/rumah, nama kola, dan kode pos.
a)    Alamat pada sampul surat terdiri atas:
(1) kata Kepada Yth;
(2) nama jabatan;
(3) unit kerja; dan
(4) alat lengkap.
b)    Di depan nama jabatan dan atau gelar pada sampul surat dan/atau surat tidak dicantumkan kata penyapa seperti Bapak, Ibu, Saudara, dan/atau Saudari.
Contoh-contoh penulisan alamat surat yang benar:
1)        Kepada
Yth. Encep Syarief Nurdin, Drs., M. Pd.
Jalan Gegerarum Baru 20
Bandung 40153
2)        Kepada
Yth.  Ketua STAIN Pekalongan
Jalan Kusumabangsa 9
Pekalongan 51114
2)       Alamat Dalam pada Surat
Alamat dalam adalah adres yang ditulis pada kertas surat. Fungsinya sebagai pengontrol bagi penerima surat, bahwa dirinya yang berhak menerima surat itu. Bagi pengirim surat, alamat dalam berfungsi untuk mengetahui kecocokan alamat yang dituju sewaktu proses pemasukan surat ke dalam surat.
Ketentuan penulisan pada alamat surat bagian dalam:
a)         tidak didahului kata Kepada;
b)        menggunakan kata Yth.;
c)         menggunakan nama jabatan;
d)        mencantumkan unit kerja;
e)         menggunakan alamat lengkap; dan
f)         nama tempat pada alamat yang dituju tidak didahului kata depan di.
Penulisan alamat surat tidak sama persis dengan alamat luar surat.
Contoh penulisan yang benar:
1)        Yth. Kepala Subbagian Umum   
STAIN Pekalongan
Contoh penulisan yang salah:
1)        Kepada
Yth. Kepala Subbagian Umum   
STAIN Pekalongan
7)        Salam Pembuka
Salam pembuka berfungsi sebagai penghormatan terhadap pihak yang dituju.  Terdapat berbagai macam salam pembuka, antara lain :
1)      Dengan hormat,
2)      Salam hormat,
3)      Saudara..... yang terhormat,
4)      Assalamu’alaikum Wr. Wb.
5)      Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Penggunaan salam pembuka hendaknya disesuaikan dengan pihak yang dituju. Apabila yang ditujunya itu adalah lingkungan perguruan tinggi agama ESQ atau pesantren, akan lebih baik apabila digunakan "Assalamu’alaikum,". Namun, apabila yang ditujunya itu merupakan lembaga umum, maka hendaknya digunakan salam pembuka "Dengan hormat,".
Hal lainnya yang perlu diperhatikan dalam penulisan salam pembuka adalah:
a)      huruf awal pada salam pembuka ditulis dengan huruf kapital,
b)      huruf awal kata "hormat" ditulis dengan huruf kecil.
c)      penulisan salam pembuka diakhiri dengan tanda koma.
8)        Isi Surat
Secam umum isi surat, terbagi atas alinea pembuka, alinea isi, clan alinea penutup.
1)      Alinea pembuka
Alinea pembuka berfungsi sebagai pengantar isi surat. Penulis hendaknya mengunakan alinea pembuka yang sesuai dengan isi surat. Oleh karena itu, susunlah alinea pembuka itu dengan menarik, yakni dengan menggunakan pilihan kata yang tepat, susunan kalimat yang sesuai, dan ejaan yang benar.
Beberapa contoh alinea pembuka untuk pengantar isi surat dan untuk jawaban atau balasan surat:
a)        Dengan surat ini kami beritahukan kepada Saudara ...
b)        Dengan ini saya mohon bantuan Saudara untuk ...
c)         Dengan ini kami beritahukan bahwa ……
d)        Bersama ini kami lampirkan …..
e)         Kami mengundang …..
f)          Sesuai dengan pemberitahuan ….
g)        Dengan sangat menyesal kami beritahukan bahwa …..
h)        Perkenankanlah kami melaporkan
Orang sering mengacaukan pemakaian kata : “bersama ini”  dan “dengan ini” dalam menulis surat. Perkataan “bersama ini” hanya dipakai apabila pada surat ada sesuatu yang disertakan atau dilampirkan.
Contoh alinea pembuka pada surat balasan :
a)      Sehubungan  dengan surat Saudara tanggal …… No. ...
b)      Membahas surat Saudara tanggal….. No. ...
c)      Memenuhi permintaan Saudara melalui surat tanggal …… No. ...
d)      Memperhatikan  surat Saudara tanggal ... No. ...
e)      Surat  Saudara  tanggal  .... No.  ....  telah  kami  terima  dengan  baik. Sehubungan dengan itu …… 
2)      Alinea Isi
Alinea isi merupakan bagian surat yang menampung bagian maksud penulisan surat. Isinya merupakan kelanjutan dari alinea pembuka dan isinya menerangkan hal yang telah diterakan sebelumnya.
Untuk menyusun isi surat yang baik hendaknya diperhatikan ketentuan-ketentuan berikut.
a)         Tetapkan terlebih dahulu maksud surat, yaitu tentang apa yang hendak diberitahukan, ditanyakan, dikemukakan, diminta, dan sebagainya kepada penerima surat.
b)        Tetapkan urutannya secara sistematis dan logis.
c)         Gunakanlah informasi/fakta secara memadai.
d)        Susunlah ke dalam beberapa alinea dan setiap alinea mewakili satu gagasan utama.
e)         Perhatikan bentuk surat dan penulisan bagian-bagiannya terutama untuk surat resmi.
f)         Perhatikan penulisan ejaan dalam kalimat surat.
3)      Alinea Penutup
Alinea penutup juga harus disesuaikan dengan isi surat. Di dalamnya bisa berupa simpulan, harapan, ucapan terima kasih, atau pun ucapan selamat. Alinea penutup umumnya lebih sederhana bila dibandingkan dengan alinea isi maupun dengan alinea pembuka. Pada umumnya, alinea penutup hanya terdiri atas sebuah kalimat.
Beberapa contoh kalimat penutup:
a)        Atas bantuan Bapak, saya sampaikan banyak terima kasih.
b)        Atas perhatian Saudara, saya ucapkan terima kasih.
c)         Atas perhatian Bapak/Ibu/Saudara, kami ucapkan terima kasih.
d)        Atas perhatian dan bantuan Bapak/Saudara, kami ucapkan terima kasih.
e)         Kami  berharap  kerjasama  kita membuahkan  hasil  baik  dan  berkembang  terus, terima kasih.
f)          Demikian laporan kami, semoga mendapat perhatian Saudara.
g)        Besar  harapan  kami  atas  terkabulnya  permohonan  ini  dan  untuk  itu  kami ucapkan terima kasih.
9)        Salam Penutup
Salam penutup yang sering digunakan adalah hormat kami, hormat saya, salam takzim, dan wassalam. Dalam lingkungan pesantren, biasanya digunakan kalimat wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh. Sebagai catatan dalam surat dinas tidak digunakan salam penutup.
Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam penulisan salam penutup adalah :
a)      huruf awal salam penutup ditulis dengan huruf kapital; denga
b)      penulisan salam penutup diakhiri tanda koma.
Contoh:
Hormat kami,
Hormat saya,
Wassalam,
10)    Pengirim Surat
Pengirim surat adalah pihak yang bertanggung jawab atas penulisan/penyampaian surat. Sebagai bukti pertanggung­jawaban, dalam bagian akhir surat tersebut, dibubuhi tanda tangan. Pembubuhan tanda tangan itu penting, di samping sebagai bukti pertanggungjawaban, jugs berfungsi sebagai tanda keabsahan surat tersebut.
Hal lainnya yang perlu diperhatikan dalam penulisan pengirim surat adalah sebagai berikut.
a)      Pengirim surat hendaknya disertai identitas diri, misalnya: jabatan, nomor induk pegawai, dan cap dinas/jabatan.
b)      Nama pengirim tidak digarisbawahi, tidak pula berada di antara tanda kurung.
c)      Pada akhir baris tidak dibubuhkan tanda titik.
Contoh penulisan pengirim Surat :
1)        Sekretaris Panitia,
ttd.
Fahruzzaman
NIM 232012011
Contoh-contoh kekeliruan yang sering dijumpai dalam penulisan pengirim surat:
1)        Hormat saya,
ttd.
(Ny. Subarkah Hasanudin)
Seharusnya tidak menggunakan tanda kurung
11)    Tembusan
            Tembusan  (c.c. =  carbon copy;)  surat atau    tindasan dikirimkan ke beberapa  nstansi atau pihak lain yang ada kaitannya dengan surat yang bersangkutan.
Contoh penulisan pengirim Surat :
Tembusan:
1.  Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan
2.  Gubernur Jawa Tengah
3.  Walikota Pekalongan
4.  Arsip
Atau
cc.:  1.
        2.
Sampai tidaknya isi surat kepada pembacanya sangat ditentukan oleh bahasa yang digunakan. Dalam bagian di bawah ini dipaparkan tentang penggunaan aspek-aspek kebahasaan dalam surat resmi.
8.      Penggunaan Aspek-aspek Kebahasaan dalam Surat Resmi
Menurur Kosasih dan Utari (2003: 54) terdapat empat aspek kebahasaan yang perlu dalam penulisn surat, yakni: (1). pengaturan paragraf, (2). penyusunan kalimat, (3). pemilihan kata, dan (4). ketepatan ejaan.     
9.      Pengarsipan Surat
Penyimpanan arsip surat dilaksanakan melalui prosedur sebagai berikut: 1). Membaca surat, Tujuan membaca surat ialah untuk mengetahui isi surat, asal atau tujuan surat dan yang paling pokok adalah  tanggal  surat.  Disamping  itu  juga untuk mengetahui apakah sudah ada persetujuan dari pimpinan yang bersangkutan bahwa surat tersebut sudah boleh disimpan.
2). Memberi kode, Kode   yang   digunakan   adalah   kode   surat  masuk/keluar,disamping   itu   juga tanggal yang tercantum pada baris tanggal. 3). Menyortir, Surat-surat   yang  mempunyai   kode   dan   tanggal   yang   sama   dikelompokkan menjadi satu sehingga mempermudah dan memperlancar penyimpanan. 4). Mencatat Surat, Surat-surat,sebelum   disimpan   pada   tempatnya,dicatat   dahulu   dalam   buku agenda.
a.      Buku agenda
Untuk  memudahkan   sistem  administrasi   dan   kesekretariatan   dalam  hal   ini pengelolaan surat menyurat, surat masuk maupun surat keluar, pengarsipan  dan dokumentasi agar teratur dan sistematis, maka sistem pengagendaan surat menyurat perlu diatur tersendiri. Adapun unsur-unsur yang penting untuk dicatat adalah: 1) Nomor urut arsip. 2) Nomor kode arsip. 3) Nomor surat. 4) Tanggal terima. 5) Nomor dan tanggal surat. 6) Isi surat. 7) Asal surat. 8) Keterangan. Contohnya Buku Arsip Keluarsebagai berikut.
No
Kode Arsip
No.Surat
Tanggal
Perihal
Kepada
Keterangan
10
KA I
18/U-SEK/I/2013
8-2-2013
Undangan
DEMA

Kemudian, pengiriman surat agar dipastikan  menempuh   perjalanan  menuju   tujuannya, maka kita bukukan dulu dalam buku ekspedisi yang memuat kolom-kolom sebagai berikut.
No
Tgl. Pengiriman
Kepada
Tgl/No.Surat
Lampiran
Penerima
Keterangan

10
12-3-2013
Pemateri Pelatihan
12-3-2013/
18/PPK-HMPSPAI/II/2013
-
M. Fauzan

           
D.    TOR (Term of Reference) dan SOP (Standar Operational Procedur)
Peristilahan TOR antara lain:
a.         TOR (Term Of reference) adalah kerangka kerja.
b.        TOR adalah perencanaan liputan atau yang biasa disebut outline, atau lembar penugasan. (Terjemahan istilah TOR ini biasa dipergunakan pada bidang jurnalistik)
c.         Term of Reference (TOR) adalah segala batasan yang berguna untuk setiap pengisi (pemateri/pembicara) agar sesuai dengan apa yang diharapkan panitia yang mengundangnya. Bagi pemateri suatu acara baiuk pelatihan mapun seminar pasti sudah pernah dikasih TOR.
d.        Term of Reference (TOR) adalah segala batasan yang berguna untuk pendeskripsian setiap kegiatan agar sesuai dengan apa yang menjadi tujuan kegiatan. (Terjemahan istilah TOR ini biasa dipergunakan pada bidang jurnalistik)
Biasanya TOR dari sebuah kegiatan seperti seminar, pelatihan, dan semacamnya mengandung beberapa poin penting. Poin-poin tersebut di antaranya :
1)      Nama Kegiatan
2)      Latar Belakang/Dasar Pemikiran
3)      Tujuan, Sasaran, dan Target
4)      Nara Sumber, Panitia, dan Peserta
5)      Waktu dan Tempat
6)      Rencana Anggaran
7)      Penutup
Sementara itu, peristilahan SOP antara lain:
a.       SOPs : Standard (Standing)  Operating Procedures (Istilah yang diadopsi dari Bahasa Inggris)
b.      SPO : Standar Prosedur  Operasi (Terjemahan istilah SOPs, biasa dipergunakan pada bidang perkebunan) 
c.       SOB : Standar Operasional Baku. (Terjemahan istilah SOPs, biasa dipergunakan pada bidang industri)
d.      Protap : Prosedur Tetap (Istilah umum dalam Birokrasi Pemerintah khususnya di kalangan militer dan kepolisian)
e.       SOP : Standar Operasional Prosedur (Istilah yang biasa dipergunakan dalam dunia pendidikan dan istilah kebijakan dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 Tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Administrasi Pemerintahan)
Adapun hakekat SOP adalah untuk menghindari miskomunikasi, konflik, dan permasalahan pada pelaksanaan tugas/pekerjaan. SOP merupakan petunjuk tertulis yang menggambarkan dengan tepat cara melaksanakan tugas/pekerjaan. SOP berisi mekanisme mengkomunikasikan peraturan dan persyaratan administratif, kebijakan organisatoris dan perencanaan strategis bagi pegawai/pekerja. Atau dengan istilah “semua orang membaca irama musik yang sama”. Contoh SOP ditampilkan di bawah ini
IDENTIFIKASI SOP BAGIAN PERENCANAAN BADAN KETAHANAN PANGAN
No.
Tugas
Fungsi
Sub-Fungsi
Output
Aspek
Judul SOP
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1
Penyusnan Laporan Pelaksanaan Kegiatan di Bidang Urusan Perbendaharaan
Pelaksanaan urusan perbendaharaan, penerimaan negara bukan pajak (PNBP), penyiapan, pengujian dan penerbitan surat perintah membayar
Penyusunan dokumen penetapan pejabat pengelola keuangan
SK Mentan tentang Pejabat Pengelola Keuangan
Mengumpulkan, menghimpun, mengolah, membahas usulan konsep surat keputusan Mentan
Penyusunan usulan penetapan pejabat pengelola keuangan oleh Mentan
           
Selanjutnya, sehubungan dengan maksud penulis agar kegiatan administrasi dan surat-menyurat berimplikasi pada spiritual pelakunya, maka penulis menyajikan paparan tentang surat menyurat berprinsip ESQi di bawah ini.

E.     Manajemen Keadministrasian dan Surat-Menyurat Berprinsip ESQ sebagai Sarana Pembentukan Karakter Mahasiswa
Apa itu manajemen keadministrasian dan surat-menyurat berprinsip satu ihsan, enam rukun iman, dan lima rukun ESQ? Manajemen keadministrasian dan surat-menyurat berprinsip ESQi ini pada dasarnya merupakan sebuah manajemen keadministrasian dan surat-menyurat yang melibatkan pembangunan kecerdasan emosional spiritual (ESQ) penulisnya.
            Secara rinci tips langkah manajemen keadministrasian dan surat-menyurat berprinsip ESQ adalah sebagai berikut.
a.       Jernihkan hati (ZMP), dengan banyak beristighfar dalam berorganisasi.
b.      Hidupkan Cahaya Hati (God Spot), menjadikan Dzikir Asmaul Husna sebagai barometer dalam bersikap dan bertindak dalam berorganisasi.
c.       Bangun Mental (Mental Building), Menjadikan Tasbih, Tahmid, Tahlil, dan Takbir sebagai pegangan, pembimbing, dan pendorong dalam berorganisasi.
d.      Bangun Ketangguhan Pribadi (Personal Strength), Pertama, bersyahadat dengan penjiwaan agar memiliki prinsip mission statement yang jelas, lakukan shalat lima waktu dengan benar agar memiliki sebuah metode pembangunan karakter (character building) dan lakukan puasa agar memiliki kemampuan pengendalian diri (self control) yang terlatih.
e.       Bangun Ketangguhan Sosial (Social Strength),
Adapun Aplikasi prinsip ESQ yang lain, enam rukun iman akan disajikan dalam bagian tersendiri pada kesempatan yang berbeda.  Dengan demikian, menguasai dan memahami metodologi keadministrasian berprinsip ESQ, sekurangnya mahasiswa dapat tercipta suatu sistem mental dan karakter mahasiswa dalam satu kesatuan tauhid, yaitu mensucikan Allah SWT.
Pembangunan karakter mahasiswa melalui manajemen keadministrasian dan surat-menyurat berprinsip ESQ diharapkan akan membentuk sikap dan menanamkan nilai-nilai: 1) kejujuran, 2) keingintahuan, 3) tanggung jawab, 4) kritis, 5) keterbukaan, 6) objektif, 7) sikap rela menghargai karya orang lain, 8) keberanian mempertahankan kebenaran, dan 9) sikap menjangkau masa depan. Nilai-nilai tersebut diambil dari Asmaul Husna yang dijunjung tinggi sebagai bentuk pengabdian manusia kepada sifat Allah yang harus dimunculkan oleh mahasiswa dalam berorganisasi, meliputi:
1.      Kejujuran, adalah wujud pengabdian kepada sifat Allah, Al Mukmin, Kejujuran adalah mata uang yang berlaku dimana-mana. Jujur dalam berorganisasi misalnya: jujur saat mengemukakan pendapat, jujur saat mengemukakan laporan, jujur masalah uang, jujur dalam menilai kinerja, dan lain-lain.
2.      Tanggung Jawab dan Komitmen. Tanggung jawab  dan komitmen dapat diartikan“memegang teguh amanat, kesepakatan, janji, tugas  yang telah dibuat atau diterima (diucapkan ataupun dituliskan) dan menyelesaikannya dengan bersungguh-sungguh dengan semaksimal mungkin (mengerahkan kemampuan maksimal untuk mencapai tujuan atau tugas tersebut)”.
3.      Loyalitas. Loyalitas adalah wujud pengabdian kepada sifat Allah, Al Waakil, Loyalitas mengacu pada kesetiaan pada organisasi, kerelaan berkorban untuk organisasi, dan hal-hal lain yang sifatnya herois.
4.      Kekeluargaan dan rasa saling memiliki. Keduanya berakibat pada rasa nyaman antar anggota didalam organisasi tersebut, dan akhirnya mempengaruhi pula ikatan emosional, kinerja, dan lain-lainVisioner/Menjangkau masa depan. adalah wujud pengabdian kepada sifat Allah, Al Aakhir.
5.      Keterbukaan. Kemauan untuk berkembang menunjukkan keterbukaan pada hal-hal baru yang masih asing. Hal ini juga menunjukkan bahwa dalam diri seorang anggota itu atau organisasi itu, ada keinginan untuk selalu meningkatkan kualitasnya, sehingga yang dihasilkan organisasipun meningkat baik kualitas ataupun kuantitasnya,
6.      Berkomunikasi yang efektif dan efesien. Disadari atau tidak, komunikasi yang efektif dan efisien baik secara lisan maupun tulisan ini menjadi kunci kesuksesan di hampir semua aspek dalam organisasi.

F.     Simpulan
Kegiatan keadministrasian dan surat-menyurat dalam berorganisasi diharapkan mampu mengembangkan potensi mahasiswa menjadi kemampuan-kemampuan keilmuan yang didukung oleh kegiatan melalui jalur kurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler. Jalur kurikuler ujung tombak pembinaan adalah dosen pengampu mata kuliah serta pengelola jurusan/program studi. Sedangkan jalur esktrakurikuler adalah pembinaan mahasiswa melalui wadah oraganisasi kemahasiswaan. Kemudian, organisasi kemahasiswaan tersebut sebagai ajang, wadah, atau tempat dimana kegiatan mahasiswa itu berlangsung menuju sasaran yangARTI PENTING KEADMINISTRASIAN DAN SURAT MENYURAT
BERPRINSIP ESQ

oleh:
Muchamad Fauzan, M. Pd

Abstrak:
Sebuah perguruan tinggi hendaknya tidak memperhatikan kebutuhan kompetensi akademis mahasiswa saja, tetapi juga pembinaan karakternya agar mahasiswa menjadi lulusan yang siap secara akademis dan berkarakter. Dengan penyisipan dan pengintegrasian pemahaman dan penguasaan keadministrasian dan surat-menyurat berprinsip ESQ, mahasiswa STAIN Pekalongan diharapkan dapat menjalankan keorganisasian dengan baik dan benar sekaligus menjadi aktivis yang berkarakter. Karena kegiatan pelatihan keadministrasian dan surat-menyurat berprinsip ESQ ini merupakan sebuah metode dan konsep pelatihan keadministrasian dan surat-menyurat yang melibatkan pembangunan kecerdasan emosional spiritual (ESQ) mahasiswa.

Kata Kunci: Keadministrasian, Administrasi Organisasi Kemahasiswaan, dan Surat-menyurat.

A.    Latar Belakang Masalah
Mahasiswa adalah subjek didik di perguruan tinggi. Sebagai subjek didik mereka memiliki kewajiban dan hak yang harus dijalankan. Mereka memperoleh kebebasan mimbar akademik secara bertanggung jawab dan memperoleh pelayanan di bidang akademik, administrasi, dan kemahasiswaan. Khusus di bidang pelayanan kemahasiswaan, perguruan tinggi akan melakukan pembimbingan seluruh kegiatan mahasiswa sebagai peserta didik selama dalam proses pendidikan termasuk pengembangan organisasi kemahasiswaan. Dengan demikian, pembimbingan organisasi kemahasiswaan mempunyai peran yang strategis dalam membangun keilmuan, kepribadian, dan kemandirian mahasiswa. 
Kemudian, organisasi kemahasiswaan sebagai ajang, wadah, atau tempat dimana kegiatan mahasiswa itu berlangsung menuju sasaran yang ditetapkan membutuhkan adanya manajemen administrasi. Karena manajemen keadministrasian adalah ibarat softwarenya organisasi. Sebuah organisasi tanpa administrasi yang baik dan benar akan membuat jalannya organisasi menjadi tidak teratur dan akhirnya tujuan organisasi tidak tercapai.
Menyadari akan arti penting dan manfaatnya memahami keadministrasian bagi penyelenggaraan organisasi kemahasiswaan, maka perlu diberikan asupan materi mengenai keadministrasian khususnya bagi pelaksana harian organisasi seperti ketua, sekretaris, dan bendahara lembaga kemahasiswaan di STAIN Pekalongan. Hal inilah yang disadari benar oleh teman-teman HMPS PAI sehingga mereka memandang perlu diadakan kegiatan pelatihan keadministrasian bagi aktivis kampus STAIN Pekalongan dengan mengundang pemateri yang akan menguraikan hal-hal terkait dengan keadministrasian. Salah satu yang diminta menjadi pemateri adalah saya.
Senada dengan pemikiran di atas, saya ingin kegiatan pelatihan ini tidak hanya berpengaruh dari sisi keilmuan, melainkan mereka pun akan menjadi lebih baik pada sisi spiritual. Melalui acara pelatihan administrasi ini tentu diharapkan semua Ketua, Sekretaris, dan Bendahara serta anggota pada Lembaga Kemahasiswaan di STAIN Pekalongan akan dapat menjalankan fungsinya dengan baik sehingga jalannya organisasi kemahasiswaan baik itu BEM, HMJ, HMPS, dan UKM dapat berjalan dengan teratur dan lebih tertata rapi serta tujuan organisasi pun tercapai. Oleh karena itu, salah satu bentuk konkret utnuk mewujudkan impian saya, mahasiswa perlu diberikan pembinaan dan bimbingan mengenai manajemen keadministrasian berbasis spiritual (Spiritual Management) dalam melakukan aktivitasnya.
Dalam makalah ini akan disajikan tinjauan konsep dan praktik keadministrasian dan surat-menyurat berprinsip ESQ dan sedikit mengenai TOR (Term of Reference).

B.     Arti Penting Administrasi
1.      Pengertian Administrasi
Istilah Administrasi secara harfiah berasal dari bahasa yunani “ Ad Ministrare “ yang artinya Ad = pada , Ministrare = melayani, maka administrasi berarti memberikan pelayanan. Kemudian dalam bahasa Belanda “Administratie” diartikan segala kegiatan yang meliputi tulis menulis, ketik mengetik, komputerisasi, surat menyurat (korespondensi), kearsipan, agenda ( pekerjaan-pekerjaan tata usaha kantor). Dan dalam bahasa inggris “administration”, yang berarti: tata usaha, pemerintahan, pelaksanaan, pemberian, atau pengambilan.
Sedangkan secara istilah, administrasi diuraikan secara berbeda oleh beberapa ahli, tetapi makna yang terkandung secara garis besar tidak terdapat perbedaan. Berikut ini pengertian dan definisi administrasi menurut beberapa ahli:
a.       ULBERT: Administrasi secara sempit didefinisikan sebagain penyusunan dan pencatatan data dan informasi secara sistematis baik internal maupun eksternal dengan maksud menyediakan keterangan serta memudahkan untuk memperoleh kembali baik sebagian maupun menyeluruh. Pengertian administrasi secara sempit ini lebih dikenal dengan istilah Tata Usaha.
b.      WH EVANS: Administrasi adalah fungsi yang menyangkut manajemen  dan pengarahan semua tahap operasi perusahaan mengenai pengolahan bahan keterangan, komunikasi, dan ingatan organisasi.
c.       ARTHUR GRAGER: Administrasi adalah fungsi tata penyelenggaraan terhadap komunikasi dan pelayanan warkat suatu organisasi.
d.      WILLIAM LEFFINGWELL dan EDWIN ROBINSON: Administrasi adalah cabang ilmu manajemen yang berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan perkantoran secara efisien, kapan, dan dimana pekerjaan itu harus dilakukan.
e.       GEORGE TERRY: Administrasi adalah perencanaan, pengendalian, dan pengorganisasian pekerjaan perkantoran, serta penggerakan mereka yang melaksanakannya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dengan demikian, administrasi pada intinya melingkupi seluruh kegiatan dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan hingga pengendalian dan penilaian sekelompok orang yang memiliki diferensiasi pekerjaan untuk mencapai suatu tujuan bersama.
Atau pendeknya, administrasi merupakan proses penyelenggaraan kerja yang dilakukan   bersama-sama untuk  mencapai tujuan yang  telah ditetapkan.   .
2.      Pentingnya Keadministrasian dalam Organisasi Kemahasiswaan
Sebagaimana yang kita pahami bersama bahwa administrasi merupakan hal yang penting dalam jalannya sebuah organisasi . Administrasi yang baik dan benar akan membuat jalannya organisasi menjadi lebih teratur sehingga tujuan organisasi dapat dicapai.
Keadministrasian dalam organisasi dimaksudkan untuk menjamin penyelenggaraan kerja berlangsung dengan sebaik-baiknya, dalam arti agar orang-orang yang   menyelenggarakan kerja melaksanakan kewajibannya dengan tenang, merasa  dirinya  aman,   dan teratur. Maka manajemen keadministrasian ibarat software dan hardwarenya adalah organisasi, yaitu ajang, wadah/tempat dimana kerja itu berlangsung menuju sasaran yang ditetapkan.
Selanjutnya, pengelolaan fungsi-fungsi administrasi pada suatu Organisasi seperti  DEMA STAIN Pekalongan sebagai miniatur pemerintah pusat yang membawahi sejumlah pemerintah provinsi dan daerah (HMJ, HMPS, dan UKM) sangatlah membutuhkan pedoman standar keadministrasian yang menjadi rujukan dasar dan tata cara pelaksanaan sehingga koordinasi dan sinkronisasi di bidang Administrasi Organisasi Kemahasiswaan STAIN Pekalongan dapat terselenggara dengan tertib dan teratur.

3.      Administrasi Kesekretariatan dan Cakupannya
Administrasi kesekretariatan adalah segenap proses penyelenggaraan aktivitas kesekretariatan yang benar-benar berfungsi sebagai tempat dan pusat aktivitas dari sebuah   Organisasi. Dari pengertian tersebut mencakup beberapa keadministrasian, antara lain:
a.      Kesekretariatan,
Administrasi Kesekretariatan merupakan bagian dari administrasi Organisasi, yaitu sebagai unit tugas yang penyelenggarannya diserahkan kepada bidang Sekretaris. Untuk menyelenggarakan administrasi Organisasi dengan efektif, diperlukan suatu   tempat tertentu sebagai tempat pusat pengurusan segala sesuatu yang berhubungan   dengan Organisasi. Tempat penyelenggaran Administrasi sebuah Organisasi dinamakan Sekretariat.
Usaha penyelenggaran administrasi Kesekretariatan bertujuan agar Sekretariat Organisasi benar-benar dapat berfungsi sebagai Sekretariat Organisasi, yaitu:
1)      Tempat kerja yang efektif dan efisien bagi pengurus dalam mengendalikan Organisasi.
2)      Pusat komunikasi Organisasi
3)      Pusat kegiatan Administrasi
b.      Kearsipan
Arsip (KBBI) adalah dokumen tertulis dari waktu yang lampau dikeluarkan oleh instansi resmi disimpan dan dipelihara di tempat khusus untuk referensi.  Atau arsip bisa diartikan sebagai kumpulan surat-surat yang disimpan secar sistematis karena mempunyai suatu kemanfaatan apabila dibutuhkan dapat secara cepat ditemukan kembali. Jadi intinya arsip artinya pengumpulan dan penyimpanan surat-surat. 
Tata kearsipan yang sempurna apabila semua suratan dokumen-dokumen lainnya tersimpan pada suatu  tempat   tertentu dan  teratur   rapi,  serta dapat  dengan mudah ditemukan kembali walau surat-surat tersebut telah tersimpan lama. Pengarsipan yang baik sangat berguna, terutama membantu kelancaran dan kerapian Organisasi pada khususnya, serta membantu perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya. Surat-surat Organisasi  pada prinsipnya harus disimpan di  Sekretariat. Adalah sangat tidak benar dan dilarang apabila penyimpanan surat-surat Organisasi di luar arsip Organisasi ataupun oleh  personal-personal pengurus. Tepat apabila kita mengenal beberapa sistem penyimpanan surat-surat antara lain: 1) Sistem Abjad (Alphabetic Filing), 2) Sistem Perihal (Subject Filing), 3) Sistem Nomer (Numerical Filing), 4) Sistem Tanggal (Chronological Filing), 5) Sistem Daerah (Geographical Filing).
Sistem  kearsipan Organisasi berjalan  dengan   baik   apabila  mempunyai   ciri-ciri sebagai berikut: 1) Mudah dilaksanakan, 2). Mudah dimengerti, 3). Murah/ekonomis, 4). Tidak memakan banyak tempat. 5). Mudah dicapai/ditemukan, 6). Fleksibel   atau   luwes   (dapat  mengikuti   perkembangan Organisasi), 7). Dapat mencegah kerusakan dan kehilangan arsip 8). Mempermudah pengawasan.
Alat-alat  yang dipergunakan dalam bidang kearsipan,  misalnya:  map,   folder, guide, filing kabinet, lemari, rak, dan rotari filling.
Bagi  sebuah Organisasi, surat-surat dapat disimpan pada map-map atau tempat-tempat tertentu dengan membedakan kode KA untuk surat keluar  interen dan kode KB untuk surat-surat keluar ekstern. Sedangkan surat-surat masuk intern berkode MA dan surat masuk ekstern dengan kode MB. Untuk memperoleh kepraktisan lebih lanjut dari kode-kode dasar tersebut diatas dapat dikembangkan atas kebutuhan Organisasi.
Ada satu  faktor  lagi  yang harus diperhatikan sehubungan dengan pengarsipan yakni   pengawetan   arsip.  Pengawetan   ini   dapat   ditempuh   dengan   beberapa   jalan, antara lain: 1) Tempat penyimpanan (map/lemari) arsip dipilih dari bahan-bahan yang baik dan tahan lama oleh kerusakan. 2)Tempat  penyimpana dijauhkan dari  api,  air,  dan kelembaban serta mudah diawasi dari ancaman hewan perusak. 3) Dengan mengadakan reproduksi dan fotografi. 4) Dengan mengadakan restorasi dan penjilidan arsip. 5) Dengan mengusahakan laminasi arsip.
c.       Administrasi keanggotaan
Anggota Organisasi merupakan sasaran kerja, pembinaan dan pengkaderan Organisasi sehingga perlu adanya Administrasi yang  rapi  tentang  anggota   Organisasi dalam rangka terciptanya sasaran kerja/aktivitas Organisasi yang konkrit dan terarah. Organisasi  adalah Organisasi  kader, sehingga Organisasi  selalu menerima anggota baru, selanjutnya melalui  proses/jenjang pengkaderan dan akhirnya melepaskan diri sebagai  alumni.  Menjadi anggota Organisasi pada pokoknya adalah sementara untuk selanjutnya terjun kedalam masyarakat yang sesungguhnya. Proses pengadministrasian anggota mulai  dari  aktivitas penerimaan anggota Organisasi yaitu: Masa Penerimaan Anggota Baru (MPAB).
d.      Administrasi surat menyurat
Urusan surat menyurat (ketatausahaan) adalah suatu bagian yang penting dari pekerjaan   administrasi   kesekretariatan.   Surat   pada   hakekatnya   adalah   bentuk penuangan   ide atau  kehendak   seseorang  dalam bentuk   tulisan.  Secara  terperinci, dikatakan pengertian surat sebagai berikut:
1)      Bentuk   pernyataan   kehendak   seseorang   kepada   orang   lain melalui tulisan.
2)      Suatu   media   pencurahan   perasaan,kehendak,pikiran,dan tujuan seseorang untuk dapat diketahui orang lain,
3)      Merupakan  suatu bentuk  gambaran  tentang  suatu peristiwa atau keadaan yang dituangkan dalam bentuk tulisan.
Dengan demikian surat  merupakan  jembatan pengertian dan alat komunikasi bagi seseorang dengan orang lain. Karena sifatnya yang demikian,  maka surat-surat harus disusun secara singkat dan padat tetapi jelas dan tegas. Bahasa yang dipakai haruslah mudah dimengerti,sederhana,dan teratur.Penulis surat harus memikirkan terlebih dahulu dengan sungguh-sungguh apa yang akan ditulis serta menyadari  kepada siapa tulisan itu ditujukan. 
Mengingat  pengertian dan pentingnya sebuah surat  bagi Organisasi maka bahasan surat-menyurat akan diuraikan secara rinci di bagian tersendiri.
e.       Inventarisasi dan dokumentasi
Inventaris  Organisasi   adalah   segala   sesuatu   yang  menjadi  milik   organisasi berupa kekayaan Organisasi.   Inventaris Organisasi  pada pokoknya dapat  kita bagi menjadi dua yaitu : 1). Inventaris   yang   permanen, yaitu:  milik  Organisasi   yang dalam jangka waktu lama tidak akan mengalami perubahan, misalnya: Sekretariat Organisasi, ATK, dsb. 2). Inventaris yang  tidak permanen,  yaitu:  milik Organisasi yang mengalami perubahan dalam jangka waktu pendek / habis terpakai. Untuk  mengontrol   inventaris  Organisasi   ini  perlu dibuat  Daftar   Inventarisasi.
Tujuan dibuatnya Daftar Inventaris Organisasi adalah: menunjukkan kekayaan organisasi, untuk menghindari adanya pemborosan, sebagai alat kontrol dari inventaris (mengetahui kerusakan, perubahan,penggantian,  serta   untuk   menambah   bila   terjadi kekurangan).
Penyimpanan  Inventaris Organisasi  harus dilakukan dengan baik oleh orang-orang   yang   bertanggungjawab   sesuai   dengan   job   discription   Kesekretariatan. Penyimpanan   harus   dilaksanakan   serta   ditempatkan   di   Sekretariat   Organisasi,   tidak diperbolehkan dibawa atau disimpan di rumah anggota tanpa suatu ijin tertulis dari yang berwenang.
Sedangkan, dokumen   Organisasi   adalah   segala   sesuatu   yang   menyangkut   kegiatan pencarian,   pengumpulan,   penyimpanan   serta   pengawetan   dokumen-dokumen Organisasi. Bentuk-bentuk dokumen Organisasi: 1) Gambar-gambar dan foto-foto. 2) Tulisan-tulisan dan surat-surat penting. 3) Benda-benda berharga dan bernilai. 4)  Fotocopy atau salinan surat. 5) Surat khabar,majalah dan lain sebagainya.
Dokumen itu selain dipergunakan untuk kepentingan tertentu juga dipakai untuk Menyusun   laporan   tahunan   Organisasi   serta   bukti   yang   sah.   Pemeliharaan   dan penyimpanan dokumen seperti halnya barang-barang inventaris dan arsip hendaknya disusun dengan rapi dan teratur dalam map-map dan tempat-tempat tertentu dengan pengelompokan menurut kebutuhan.
Aktivitas dokumentasi juga sangat penting dalam menyusun sejarah perjuangan organisasi.   Berikut   ini   adalah   gambaran   pengelolaan   inventaris   dan   dokumentasi organisasi:
Gambar 6.1: Alur Pengelolaan Inventaris / Dokumentasi

Keterangan:
·         Dokumentasi   atau   inventaris   organisasi   dapat   berasal   dari  pembelian,  hibah dan sumber lain seperti:  sisa hasil  kegiatan,  sumbangan tidak mengikat.
·         Semua dokumentasi dan inventaris yang masuk ke organisasi ini dikelola   oleh   bagian   kesekretariatan   dalam   organisasi   yang pertanggungjawabannya disampaikan langsung kepada ketua organisasi.
·         Inventaris   dan   dokumentasi   organisasi   digunakan   untuk keperluan operasional organisasi dan administrasi organisasi.
f.       Administrasi perpustakaan
Keberadaan Organisasi memiliki tujuan-tujuan tertentu seperti tujuan pengembangan diri dan ilmu pengetahuan. Dalam hal ini, keberdaan Organisasi kemahasiswaan di STAIN Pekalongan sangat menunjang upaya pengembangan keilmuan, kepribadian, dan kemandirian mahasiswa. Tujuan-tujuan itu sebagaimana termuat dalam Anggaran Dasar Organisasi Kemahasiswaan, maka perpustakaan di tiap organisasi adalah hal yang tidak dapat dipisahkan.  Dengan demikian, Organisasi kemahasiswaan juga merupakan lembaga pendidikan dan lembaga ilmiah. Perpustakaan yang ideal bagi Organisasi Kemahasiswaan adalah referensi yang meliputi buku-buku yang diperlukan oleh anggota dalam penyelenggaraan organisasi.
g.      Administrasi Keuangan
Keuangan   bagi   organisasi   adalah   satu   sumber   daya   yang  menggerakkan aktivitas-aktivitas. Keuangan dalam Organisasi harus dikelola sebaik mungkin melalui peran seorang  bendahara, yang mengelola   administrasi   keuangan   secara bertanggung jawab. Administrasi Keuangan meliputi Anggaran, Pembukuan, Pendanaan, Laporan Keuangan, serta Dana.
1)      Anggaran. Dalam   melakukan   kegiatan-kegiatan   dalam   suatu   organisasi   maka perencanaan   yang   cermat   sangat   dibutuhkan,   termasuk   juga  mengenai   rencana alokasi   anggaran   (budget).   Budget   dapat   dianggap   sebagai   sistim  yang  memiliki kekhususan  tersendiri  atau sebagai  sub-sistem yang memerlukan hubungan dengan sub-sistem  lain  yang  ada dalam  organisasi   itu.  Dalam  sebuah  organisasi  seorang bendahara dalam menyusun anggaran yang dibuatnya dalam suatu kurun waktu masa kepengurusannya harus berkoordinasi  dengan semua pengurus organisasi terutama pimpinan dari organisasi tersebut sehingga ia dapat membuat alokasi pendanaan yang sesuai dengan prioritas program kerja dan sejalan dengan visi dan misi dari organisasi tersebut.
2)      Pembukuan. Sistem pembukuan yang baik dan kesanggupan bekerja secara teliti  dengan angka-angka merupakan modal dasar bagi pembukuan sebuah Organisasi.  Hal-hal yang menunjangnya, antara lain: satu buku penerimaan dengan karbon atau struk, satu buku kas berkolom, sebuah buku ekspedisi, suatu file menurut abjad untuk korespondensi dan satu untuk tanda terima pembayaran. Untuk organisasi biasanya istilah yang digunakan dalam pembukuan adalah penerimaan dan pengeluaran. Dimana penerimaan diletakkan disebelah kiri dan pengeluaran disebelah kanan. Masukkan perincian pos-pos dalam buku,  struk-struk kwitansi  dan cek.  Beri nomor  semua  tanda  terima untuk uang yang diterima dan  tanda bukti  pembayaran untuk faktur yang dibayar kemudian masukkan jumlah-jumlah tersebut kedalam buku kas. Semuanya ini akan memudahkan pemeriksaan. Penataan buku kas harus up  to date/terbaru dan sesuai  dengan  lembaran-lembaran   buku   penerimaan   dan   pengeluaran   pada   saat   tertentu   sehingga   posisi keuangan dengan mudah dapat diketahui.
Contoh halaman Buku Kas:
Penerimaan
Pengeluaran 
Tgl/ April
Bukti No.
Keterangan
Jumlah
Tgl April
Bukti No.
Keterangan
Jumlah
1

Saldo
Rp.250.000,-
2
12
Pengeluaran oleh Sekretaris
Rp.10.000,-
3
20
Sumbangan Sdr. Slamet
Rp.200.000,-

13
Pembelian Buku Agama
Rp15.000,-
3
21
Sumbangan Sdr. Fahruzzaman
Rp. 100.000,-

14
Foto Copy Bid. Organisasi
Rp.3000,-
5
22
Hasil Pameran Buku
Rp.400.000,-

25
Pembuatan Kop Surat
Rp.50.000,-


Dst



Dst


3)      Laporan   keuangan. Laporan keuangan berisi  informasi  tentang   prestasi  organisasi  di masa lampau dan dapat memberikan petunjuk untuk penetapan kebijaksanaan di masa yang akan datang Secara  teratur bendahara  harus   melaporkan   posisi   keuangan   kepada kepengurusan.  Bendahara   berhak  memeriksa  pengeluaran  akan   tetapi   tidak  dapat mengawasinya;   pengawasan   adalah   tanggung   kepengurusan.   Bendahara   harus mendapat  kepastian bahwa setiap pengeluaran yang besar telah mendapat  otorisasi yang   diperlukan   dan   dicatat.sekiranya   bendahara   merasa   bahwa   pengurus menjalankan kebijakan keuangan yang bertentangan dengan kepentingan Organisasi. Bendahara dapat meminta Ketua untuk mengadakan permusyawaratan. Setiap 3 bulan atau   6   bulan   harus   dibuat   sebuah   neraca.   Apabila   dibuat   secara   teratur   akan memudahkan   pembuatan   neraca   tahunan   pada   saat   Rapat Anggota/LPJ (Laporan Pertangungan Jawab).


C.    Surat-Menyurat Dinas/Resmi
1.      Menulis Surat
Menulis surat adalah kegiatan memilih, memilah dan menyusun pesan yang dikomunikasikan dalam simbol-simbol grafis bahasa Indoneisa melalui media surat (Indihadi, 2006: 7). Adapun surat adalah media komunikasi tertulis antara seseorang atau lembaga dengan seseorang atau lembaga lainnya (Kosasih dan Sutari, 2003: 11).
Berdasarkan sifatnya, surat terdiri dari surat pribadi dan surat resmi. Paparan tentang surat resmi akan penulis sajikan pada bagian berikut berkaitan dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, yaitu surat resmi yang berbentuk surat permohonan.
2.      Pengertian Surat Resmi
Mansur (1974: 3) menyebutkan bahwa surat resmi adalah surat yang diselenggarakan antara perusahaan dengan perusahaan; perusahaan dengan instansi pemerintah dan sebaliknya; perusahaan dengan perseorangan dan sebaliknya; instansi pemerintah dengan perseorangan dan sebaliknya.
Selanjutnya, Kosasih dan Sutari (2003: 11) mengutarakan bahwa:
“Surat resmi atau sering disebut juga surat dinas adalah alat komunikasi tertulis yang menyangkut kepentingan tugas dan kegiatan dinas instansi dalam hal permintaan bantuan dan kerjasama. Surat resmi merupakan alat komunikasi kedinasan yang sangat penting dalam administrasi untuk menyampaikan maksud secara tertulis antata instansi yang satu dan yang lain atau antara instansi kepada perseorangan”.
Dari pengertian surat resmi di atas, dapat dikatakan bahwa menulis surat resmi adalah kegiatan menulis surat yang menyangkut kepentingan tugas dan kegiatan dinas untuk menyampaikan maksud secara tertulis antara perusahaan dengan perusahaan; perusahaan dengan instansi pemerintah dan sebaliknya; perusahaan dengan perseorangan dan sebaliknya; instansi pemerintah dengan perseorangan dan sebaliknya dalam memenuhi syarat admistrasi.
3.      Tujuan Menulis Surat Resmi
Menurut Kosasih dan Sutari (2003: 1l), tujuan menulis surat resmi adalah untuk menyampaikan maksud secara tertulis antara instansi yang satu dan yang lain atau antara instansi kepada perseorangan dan antara perseorangan kepada instansi. Soedjito dan Solchan (2004: 14) menggolongkan  surat lamaran, surat permohonan izin, dan sejenisnya yang dibuat atas nama diri sendiri termasuk surat pribadi berdasarkan isinya.
Sehubungan dengan penjelasan di atas, surat lamaran, surat permohonan izin, dan sejenisnya yang dibuat atas nama diri sendiri menurut penulis tetap termasuk surat resmi berdasarkan sifat dan penggunaan ragam bahasanya yang ditulis dengan bahasa resmi/baku.
4.      Fungsi Menulis Surat Resmi
Menurut Kosasih dan Sutari, 2003: 13) surat memiliki fungsi sebagai: media komunikasi, bukti tertulis, alat pengingat, bukti historis, pedoman kerja, dan duta organisasi.
Senada dengan itu, Qonita (2004: 4) menyatakan bahwa surat selaku media atau alat komunikasi tertulis memiliki manfaat dan fungsi sebagai: sarana komunikasi, wakil atau duta, bahan bukti yang kuat, sumber data, bahan pengingat,  jaminan, media pengikat, alat promosi, dan sarana untuk penghematan.
5.      Macam-macam Surat Resmi
Berdasarkan isinya surat resmi, Kosasih dan Sutari (2003: 15) membedakannya, antara lain:
(1). surat undangan;
(2). surat pengantar;
(3). surat pemberitahuan;
(4). surat perrmohonan bantuan;
(5). surat keterangan;
(6). surat tugas;
(7). surat edaran;
(8) surat pernyataan;
(9). surat pengumuman;
(10). surat peringatan;
(11). surat permohonan izin;
(12). surat perintah;
(13).  surat perjanjian;
(14). surat keputusan;
(15). surat pengusulan; dan lain-lain.
6.      Bagian-Bagian Surat Resmi
Bagian-bagian surat dapat diletakkan dalam posisi yang berbeda-beda. Dalam bagian ini penulis hanya akan memberikan contoh dari bentuk surat lurus yang dicontohkan Kosasih dan Sutari (2003: 45). Hal ini dikarenakan, bentuk surat lurus memiliki kepraktisan sebab lebih rapih dan memiliki komposisi yang merata. Selain itu juga dalam bentuk lurus pemenggalan antara alinea-alineanya dilakukan dengan pemisahan spasi.

Keterangan
(1)   :   kepala surat
(2)  :  tanggal, bulan, tahun surat
(3)  : nomor surat
(4)  :  lampiran
(5)  : hal atau perihal
(6)  :  alamat yang dituju (alamat dalam)
(7)  :  salam pembuka
(8a)  :  alenia pembuka
(8b)  :  isi surat
(8c)  :  alenia penutup
(9)  :  salam penutup
(10)  :  tanda tangan penanggungjawab surat
(11)  : nama penanggungjawab surat
(12)  :  jabatan penanggungjawab surat
(13)  :  tembusan
(14)  :  inisial
7.      Penjelasan Bagian-Bagian Surat Resmi
Keterangan yang lebih jelas mengenai bagian-bagian surat resmi, diuraikan satu per satu merujuk dari Kosasih dan Sutari di bawah ini.
1)        Kepala Surat
Sesuai dengan namanya, kepala surat selalu terletak di bagian atas isi surat. Fungsinya sebagai identitas diri bagi instansi yang bersangkutan. Dalam kepala surat itulah dicantumkan identitas berikut:
a)      nama instansi,
b)      lambing atau logo instansi,
c)      alamat,
d)     nomor telepon,
e)      nomor kotak pos (jika ada), dan
f)       fax atau e-mail (jika ada).
Kepala Surat menunjukkan resminya sebuah surat. Oleh sebab itu, jangan memakai blangko surat dinas untuk berkirim-kiriman surat secara pribadi. Kepala surat dapat berfungsi sebagai alamat (identitas) pengirim surat.
Perhatikan contoh berikut!

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Jalan Dr. Setiabudi No. 229 Bandung 40154 Telp./Fax (022) 2001452
______________________________________________________

2)        Tanggal Surat
Tanggal surat ditulis sejajar dengan nomor surat. Nama tempat tidak perlu dicantumkan sebab sudah termuat pada kepala surat. Nama tempat perlu dituliskan pada surat-surat yang tidak berkepala surat, misalnya surat pribadi dan surat lamaran pe­kerjaan.
            Contoh penulisan yang benar:
1)        Surabaya, 27 juli 2003
2)        17 Agustus 2001
Hal-hal lainnya yang harus diperhatikan adalah:
a.       nama bulan ditulis dengan huruf secara lengkap,
b.      angka tahun tidak boleh disingkat, dan
c.       pada akhir baris tidak boleh dibubuhi tanda titik.
Contoh-contoh penulisan tanggal surat yang salah:
1)        5-1-1981
2)        17 Jan. 1981
3)        22 Desember ‘02
4)        1 Januari 2003. (memakai titik)
3)        Nomor Surat
Penulisan nomor surat berguna untuk:
1)        memudahkan mengatur penyimpanan,
2)        memudahkan mencarinya kembah,
3)        mengetahui berapa banyaknya surat yang keluar,
4)        mempercepat penyelesaian surat-menyurat (membalas surat), dan
5)        memudahkan petugas kearsipan.
Lazimnya nomor surat berisikan: (1), nomor urut surat yang dikirimkan (keluar), (2). kode, (3). angka bulan, dan (4). angka tahun.
Contoh:
Nomor : 007 / KS-I/ IV / 2001
                                                                        angka tahun
angka bulan
kode surat
nomor surat
Contoh lain untu Institusi PTAIN:
Nomor : Sti. 20. B.02/PP.00.9/500/2013
                                                                        angka tahun
nomor surat
kode surat
kode lembaga
Contoh penulisan nomor surat yang benar:
1)      Nomor       : 001/SMU-1/2013
2)      Nomor       : 001/SMU-1/I/2013
Contoh penulisan nomor surat yang salah:
1)      Nomor       : 001/SMU-1/201
2)      Nomor       : 21/SMU-1/II/2013
3)      Nomor       : 21/SMU-1/II/2013. (tidak memakai titik)
4)        Lampiran
Melampirkan berarti menyertakan sesuatu dengan yang lain. Jika bersama surat yang dikirimkan itu disertakan surat-surat lain, misalnya:
1)        salinan ijazah,
2)        akte kelahiran,
3)        surat berkelakuan baik,
4)        jadwal kegiatan,
5)        daftar peserta dan
6)        surat keterangan kesehatan dari dokter pemerintah,
Kaidah-kaidah penulisan lampiran:
1)        huruf awal kata lampiran ditulis dengan huruf capital;
2)        sebaiknya kata lampiran tidak disingkat, misalnya menjadi lamp;
3)        pencantuman jumlah lampiran hendaknya tidak dirangkap antara yang menggunakan huruf dengan yang menggunakan angka, pilih salah satu saja;
4)        bila tidak ada sesuatu yang dilampirkan, sebaiknya tidak dicantum lampiran pada surat itu; dan
5)        pada akhir baris tidak menggunakan tanda titik.
Contoh penulisan yang benar:
3)      Lampiran : tiga lembar
4)      Lampiran  : satu berkas
5)      Lampiran  : tiga helai
Contoh penulisan yang salah:
4)        Lampiran :3 (tiga) lembar
5)        Lamp.       : satu berkas
6)        lampiran   : Dua lembar

5)        Hal Surat
Hal bermakna ‘perkara’, ‘soal’, ‘urusan’, ‘peristiwa’, dan ‘tentang hal’. Hal surat berarti soal atau perkara yang dibicarakan surat.
Kaidah-kaidah penulisan hal surat:
1)      harus ditulis dengan singkat, jelas dan menarik;
2)      berwujud kata atau frase, bukan kalimat; dan
3)      huruf pertama pada setiap katanya harus ditulis dalam huruf  kapital.
Contoh penulisan hal yang benar:
1)      Hal                        : Permohonan Izin
2)      Hal                        : Permohonan Bantuan Dana
Contoh penulisan hal yang salah:
1)      Hal/perihal            : Permohonan bantuan tenaga kerja
2)      Perihal                  : Permohonan lamaran kerja
6)        Alamat Surat
Ada dua macam alamat surat, yaitu (1) alamat dalam (pada helai surat) dan (2) alamat luar (pada amplop).
1)      Alamat Luar pada Sampul
Yang dimaksud alamat luar adalah adres yang ditulis pada sampul surat. Adres yang ditulis pada sampul surat berfungsi sebagai penunjuk dalam menyampaikan surat kepada orang yang, berhak menerimanya. Oleh karena itu, tulislah alamat luar itu selengkap-lengkapnya dan sejelas-jelasnya, seperti nama penerima surat, nama jalan, nomor kantor/rumah, nama kola, dan kode pos.
a)    Alamat pada sampul surat terdiri atas:
(1) kata Kepada Yth;
(2) nama jabatan;
(3) unit kerja; dan
(4) alat lengkap.
b)    Di depan nama jabatan dan atau gelar pada sampul surat dan/atau surat tidak dicantumkan kata penyapa seperti Bapak, Ibu, Saudara, dan/atau Saudari.
Contoh-contoh penulisan alamat surat yang benar:
1)        Kepada
Yth. Encep Syarief Nurdin, Drs., M. Pd.
Jalan Gegerarum Baru 20
Bandung 40153
2)        Kepada
Yth.  Ketua STAIN Pekalongan
Jalan Kusumabangsa 9
Pekalongan 51114
2)       Alamat Dalam pada Surat
Alamat dalam adalah adres yang ditulis pada kertas surat. Fungsinya sebagai pengontrol bagi penerima surat, bahwa dirinya yang berhak menerima surat itu. Bagi pengirim surat, alamat dalam berfungsi untuk mengetahui kecocokan alamat yang dituju sewaktu proses pemasukan surat ke dalam surat.
Ketentuan penulisan pada alamat surat bagian dalam:
a)         tidak didahului kata Kepada;
b)        menggunakan kata Yth.;
c)         menggunakan nama jabatan;
d)        mencantumkan unit kerja;
e)         menggunakan alamat lengkap; dan
f)         nama tempat pada alamat yang dituju tidak didahului kata depan di.
Penulisan alamat surat tidak sama persis dengan alamat luar surat.
Contoh penulisan yang benar:
1)        Yth. Kepala Subbagian Umum   
STAIN Pekalongan
Contoh penulisan yang salah:
1)        Kepada
Yth. Kepala Subbagian Umum   
STAIN Pekalongan
7)        Salam Pembuka
Salam pembuka berfungsi sebagai penghormatan terhadap pihak yang dituju.  Terdapat berbagai macam salam pembuka, antara lain :
1)      Dengan hormat,
2)      Salam hormat,
3)      Saudara..... yang terhormat,
4)      Assalamu’alaikum Wr. Wb.
5)      Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Penggunaan salam pembuka hendaknya disesuaikan dengan pihak yang dituju. Apabila yang ditujunya itu adalah lingkungan perguruan tinggi agama ESQ atau pesantren, akan lebih baik apabila digunakan "Assalamu’alaikum,". Namun, apabila yang ditujunya itu merupakan lembaga umum, maka hendaknya digunakan salam pembuka "Dengan hormat,".
Hal lainnya yang perlu diperhatikan dalam penulisan salam pembuka adalah:
a)      huruf awal pada salam pembuka ditulis dengan huruf kapital,
b)      huruf awal kata "hormat" ditulis dengan huruf kecil.
c)      penulisan salam pembuka diakhiri dengan tanda koma.
8)        Isi Surat
Secam umum isi surat, terbagi atas alinea pembuka, alinea isi, clan alinea penutup.
1)      Alinea pembuka
Alinea pembuka berfungsi sebagai pengantar isi surat. Penulis hendaknya mengunakan alinea pembuka yang sesuai dengan isi surat. Oleh karena itu, susunlah alinea pembuka itu dengan menarik, yakni dengan menggunakan pilihan kata yang tepat, susunan kalimat yang sesuai, dan ejaan yang benar.
Beberapa contoh alinea pembuka untuk pengantar isi surat dan untuk jawaban atau balasan surat:
a)        Dengan surat ini kami beritahukan kepada Saudara ...
b)        Dengan ini saya mohon bantuan Saudara untuk ...
c)         Dengan ini kami beritahukan bahwa ……
d)        Bersama ini kami lampirkan …..
e)         Kami mengundang …..
f)          Sesuai dengan pemberitahuan ….
g)        Dengan sangat menyesal kami beritahukan bahwa …..
h)        Perkenankanlah kami melaporkan
Orang sering mengacaukan pemakaian kata : “bersama ini”  dan “dengan ini” dalam menulis surat. Perkataan “bersama ini” hanya dipakai apabila pada surat ada sesuatu yang disertakan atau dilampirkan.
Contoh alinea pembuka pada surat balasan :
a)      Sehubungan  dengan surat Saudara tanggal …… No. ...
b)      Membahas surat Saudara tanggal….. No. ...
c)      Memenuhi permintaan Saudara melalui surat tanggal …… No. ...
d)      Memperhatikan  surat Saudara tanggal ... No. ...
e)      Surat  Saudara  tanggal  .... No.  ....  telah  kami  terima  dengan  baik. Sehubungan dengan itu …… 
2)      Alinea Isi
Alinea isi merupakan bagian surat yang menampung bagian maksud penulisan surat. Isinya merupakan kelanjutan dari alinea pembuka dan isinya menerangkan hal yang telah diterakan sebelumnya.
Untuk menyusun isi surat yang baik hendaknya diperhatikan ketentuan-ketentuan berikut.
a)         Tetapkan terlebih dahulu maksud surat, yaitu tentang apa yang hendak diberitahukan, ditanyakan, dikemukakan, diminta, dan sebagainya kepada penerima surat.
b)        Tetapkan urutannya secara sistematis dan logis.
c)         Gunakanlah informasi/fakta secara memadai.
d)        Susunlah ke dalam beberapa alinea dan setiap alinea mewakili satu gagasan utama.
e)         Perhatikan bentuk surat dan penulisan bagian-bagiannya terutama untuk surat resmi.
f)         Perhatikan penulisan ejaan dalam kalimat surat.
3)      Alinea Penutup
Alinea penutup juga harus disesuaikan dengan isi surat. Di dalamnya bisa berupa simpulan, harapan, ucapan terima kasih, atau pun ucapan selamat. Alinea penutup umumnya lebih sederhana bila dibandingkan dengan alinea isi maupun dengan alinea pembuka. Pada umumnya, alinea penutup hanya terdiri atas sebuah kalimat.
Beberapa contoh kalimat penutup:
a)        Atas bantuan Bapak, saya sampaikan banyak terima kasih.
b)        Atas perhatian Saudara, saya ucapkan terima kasih.
c)         Atas perhatian Bapak/Ibu/Saudara, kami ucapkan terima kasih.
d)        Atas perhatian dan bantuan Bapak/Saudara, kami ucapkan terima kasih.
e)         Kami  berharap  kerjasama  kita membuahkan  hasil  baik  dan  berkembang  terus, terima kasih.
f)          Demikian laporan kami, semoga mendapat perhatian Saudara.
g)        Besar  harapan  kami  atas  terkabulnya  permohonan  ini  dan  untuk  itu  kami ucapkan terima kasih.
9)        Salam Penutup
Salam penutup yang sering digunakan adalah hormat kami, hormat saya, salam takzim, dan wassalam. Dalam lingkungan pesantren, biasanya digunakan kalimat wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh. Sebagai catatan dalam surat dinas tidak digunakan salam penutup.
Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam penulisan salam penutup adalah :
a)      huruf awal salam penutup ditulis dengan huruf kapital; denga
b)      penulisan salam penutup diakhiri tanda koma.
Contoh:
Hormat kami,
Hormat saya,
Wassalam,
10)    Pengirim Surat
Pengirim surat adalah pihak yang bertanggung jawab atas penulisan/penyampaian surat. Sebagai bukti pertanggung­jawaban, dalam bagian akhir surat tersebut, dibubuhi tanda tangan. Pembubuhan tanda tangan itu penting, di samping sebagai bukti pertanggungjawaban, jugs berfungsi sebagai tanda keabsahan surat tersebut.
Hal lainnya yang perlu diperhatikan dalam penulisan pengirim surat adalah sebagai berikut.
a)      Pengirim surat hendaknya disertai identitas diri, misalnya: jabatan, nomor induk pegawai, dan cap dinas/jabatan.
b)      Nama pengirim tidak digarisbawahi, tidak pula berada di antara tanda kurung.
c)      Pada akhir baris tidak dibubuhkan tanda titik.
Contoh penulisan pengirim Surat :
1)        Sekretaris Panitia,
ttd.
Fahruzzaman
NIM 232012011
Contoh-contoh kekeliruan yang sering dijumpai dalam penulisan pengirim surat:
1)        Hormat saya,
ttd.
(Ny. Subarkah Hasanudin)
Seharusnya tidak menggunakan tanda kurung
11)    Tembusan
            Tembusan  (c.c. =  carbon copy;)  surat atau    tindasan dikirimkan ke beberapa  nstansi atau pihak lain yang ada kaitannya dengan surat yang bersangkutan.
Contoh penulisan pengirim Surat :
Tembusan:
1.  Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan
2.  Gubernur Jawa Tengah
3.  Walikota Pekalongan
4.  Arsip
Atau
cc.:  1.
        2.
Sampai tidaknya isi surat kepada pembacanya sangat ditentukan oleh bahasa yang digunakan. Dalam bagian di bawah ini dipaparkan tentang penggunaan aspek-aspek kebahasaan dalam surat resmi.
8.      Penggunaan Aspek-aspek Kebahasaan dalam Surat Resmi
Menurur Kosasih dan Utari (2003: 54) terdapat empat aspek kebahasaan yang perlu dalam penulisn surat, yakni: (1). pengaturan paragraf, (2). penyusunan kalimat, (3). pemilihan kata, dan (4). ketepatan ejaan.     
9.      Pengarsipan Surat
Penyimpanan arsip surat dilaksanakan melalui prosedur sebagai berikut: 1). Membaca surat, Tujuan membaca surat ialah untuk mengetahui isi surat, asal atau tujuan surat dan yang paling pokok adalah  tanggal  surat.  Disamping  itu  juga untuk mengetahui apakah sudah ada persetujuan dari pimpinan yang bersangkutan bahwa surat tersebut sudah boleh disimpan.
2). Memberi kode, Kode   yang   digunakan   adalah   kode   surat  masuk/keluar,disamping   itu   juga tanggal yang tercantum pada baris tanggal. 3). Menyortir, Surat-surat   yang  mempunyai   kode   dan   tanggal   yang   sama   dikelompokkan menjadi satu sehingga mempermudah dan memperlancar penyimpanan. 4). Mencatat Surat, Surat-surat,sebelum   disimpan   pada   tempatnya,dicatat   dahulu   dalam   buku agenda.
a.      Buku agenda
Untuk  memudahkan   sistem  administrasi   dan   kesekretariatan   dalam  hal   ini pengelolaan surat menyurat, surat masuk maupun surat keluar, pengarsipan  dan dokumentasi agar teratur dan sistematis, maka sistem pengagendaan surat menyurat perlu diatur tersendiri. Adapun unsur-unsur yang penting untuk dicatat adalah: 1) Nomor urut arsip. 2) Nomor kode arsip. 3) Nomor surat. 4) Tanggal terima. 5) Nomor dan tanggal surat. 6) Isi surat. 7) Asal surat. 8) Keterangan. Contohnya Buku Arsip Keluarsebagai berikut.
No
Kode Arsip
No.Surat
Tanggal
Perihal
Kepada
Keterangan
10
KA I
18/U-SEK/I/2013
8-2-2013
Undangan
DEMA

Kemudian, pengiriman surat agar dipastikan  menempuh   perjalanan  menuju   tujuannya, maka kita bukukan dulu dalam buku ekspedisi yang memuat kolom-kolom sebagai berikut.
No
Tgl. Pengiriman
Kepada
Tgl/No.Surat
Lampiran
Penerima
Keterangan

10
12-3-2013
Pemateri Pelatihan
12-3-2013/
18/PPK-HMPSPAI/II/2013
-
M. Fauzan

           
D.    TOR (Term of Reference) dan SOP (Standar Operational Procedur)
Peristilahan TOR antara lain:
a.         TOR (Term Of reference) adalah kerangka kerja.
b.        TOR adalah perencanaan liputan atau yang biasa disebut outline, atau lembar penugasan. (Terjemahan istilah TOR ini biasa dipergunakan pada bidang jurnalistik)
c.         Term of Reference (TOR) adalah segala batasan yang berguna untuk setiap pengisi (pemateri/pembicara) agar sesuai dengan apa yang diharapkan panitia yang mengundangnya. Bagi pemateri suatu acara baiuk pelatihan mapun seminar pasti sudah pernah dikasih TOR.
d.        Term of Reference (TOR) adalah segala batasan yang berguna untuk pendeskripsian setiap kegiatan agar sesuai dengan apa yang menjadi tujuan kegiatan. (Terjemahan istilah TOR ini biasa dipergunakan pada bidang jurnalistik)
Biasanya TOR dari sebuah kegiatan seperti seminar, pelatihan, dan semacamnya mengandung beberapa poin penting. Poin-poin tersebut di antaranya :
1)      Nama Kegiatan
2)      Latar Belakang/Dasar Pemikiran
3)      Tujuan, Sasaran, dan Target
4)      Nara Sumber, Panitia, dan Peserta
5)      Waktu dan Tempat
6)      Rencana Anggaran
7)      Penutup
Sementara itu, peristilahan SOP antara lain:
a.       SOPs : Standard (Standing)  Operating Procedures (Istilah yang diadopsi dari Bahasa Inggris)
b.      SPO : Standar Prosedur  Operasi (Terjemahan istilah SOPs, biasa dipergunakan pada bidang perkebunan) 
c.       SOB : Standar Operasional Baku. (Terjemahan istilah SOPs, biasa dipergunakan pada bidang industri)
d.      Protap : Prosedur Tetap (Istilah umum dalam Birokrasi Pemerintah khususnya di kalangan militer dan kepolisian)
e.       SOP : Standar Operasional Prosedur (Istilah yang biasa dipergunakan dalam dunia pendidikan dan istilah kebijakan dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 Tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Administrasi Pemerintahan)
Adapun hakekat SOP adalah untuk menghindari miskomunikasi, konflik, dan permasalahan pada pelaksanaan tugas/pekerjaan. SOP merupakan petunjuk tertulis yang menggambarkan dengan tepat cara melaksanakan tugas/pekerjaan. SOP berisi mekanisme mengkomunikasikan peraturan dan persyaratan administratif, kebijakan organisatoris dan perencanaan strategis bagi pegawai/pekerja. Atau dengan istilah “semua orang membaca irama musik yang sama”. Contoh SOP ditampilkan di bawah ini
IDENTIFIKASI SOP BAGIAN PERENCANAAN BADAN KETAHANAN PANGAN
No.
Tugas
Fungsi
Sub-Fungsi
Output
Aspek
Judul SOP
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1
Penyusnan Laporan Pelaksanaan Kegiatan di Bidang Urusan Perbendaharaan
Pelaksanaan urusan perbendaharaan, penerimaan negara bukan pajak (PNBP), penyiapan, pengujian dan penerbitan surat perintah membayar
Penyusunan dokumen penetapan pejabat pengelola keuangan
SK Mentan tentang Pejabat Pengelola Keuangan
Mengumpulkan, menghimpun, mengolah, membahas usulan konsep surat keputusan Mentan
Penyusunan usulan penetapan pejabat pengelola keuangan oleh Mentan
           
Selanjutnya, sehubungan dengan maksud penulis agar kegiatan administrasi dan surat-menyurat berimplikasi pada spiritual pelakunya, maka penulis menyajikan paparan tentang surat menyurat berprinsip ESQi di bawah ini.

E.     Manajemen Keadministrasian dan Surat-Menyurat Berprinsip ESQ sebagai Sarana Pembentukan Karakter Mahasiswa
Apa itu manajemen keadministrasian dan surat-menyurat berprinsip satu ihsan, enam rukun iman, dan lima rukun ESQ? Manajemen keadministrasian dan surat-menyurat berprinsip ESQi ini pada dasarnya merupakan sebuah manajemen keadministrasian dan surat-menyurat yang melibatkan pembangunan kecerdasan emosional spiritual (ESQ) penulisnya.
            Secara rinci tips langkah manajemen keadministrasian dan surat-menyurat berprinsip ESQ adalah sebagai berikut.
a.       Jernihkan hati (ZMP), dengan banyak beristighfar dalam berorganisasi.
b.      Hidupkan Cahaya Hati (God Spot), menjadikan Dzikir Asmaul Husna sebagai barometer dalam bersikap dan bertindak dalam berorganisasi.
c.       Bangun Mental (Mental Building), Menjadikan Tasbih, Tahmid, Tahlil, dan Takbir sebagai pegangan, pembimbing, dan pendorong dalam berorganisasi.
d.      Bangun Ketangguhan Pribadi (Personal Strength), Pertama, bersyahadat dengan penjiwaan agar memiliki prinsip mission statement yang jelas, lakukan shalat lima waktu dengan benar agar memiliki sebuah metode pembangunan karakter (character building) dan lakukan puasa agar memiliki kemampuan pengendalian diri (self control) yang terlatih.
e.       Bangun Ketangguhan Sosial (Social Strength),
Adapun Aplikasi prinsip ESQ yang lain, enam rukun iman akan disajikan dalam bagian tersendiri pada kesempatan yang berbeda.  Dengan demikian, menguasai dan memahami metodologi keadministrasian berprinsip ESQ, sekurangnya mahasiswa dapat tercipta suatu sistem mental dan karakter mahasiswa dalam satu kesatuan tauhid, yaitu mensucikan Allah SWT.
Pembangunan karakter mahasiswa melalui manajemen keadministrasian dan surat-menyurat berprinsip ESQ diharapkan akan membentuk sikap dan menanamkan nilai-nilai: 1) kejujuran, 2) keingintahuan, 3) tanggung jawab, 4) kritis, 5) keterbukaan, 6) objektif, 7) sikap rela menghargai karya orang lain, 8) keberanian mempertahankan kebenaran, dan 9) sikap menjangkau masa depan. Nilai-nilai tersebut diambil dari Asmaul Husna yang dijunjung tinggi sebagai bentuk pengabdian manusia kepada sifat Allah yang harus dimunculkan oleh mahasiswa dalam berorganisasi, meliputi:
1.      Kejujuran, adalah wujud pengabdian kepada sifat Allah, Al Mukmin, Kejujuran adalah mata uang yang berlaku dimana-mana. Jujur dalam berorganisasi misalnya: jujur saat mengemukakan pendapat, jujur saat mengemukakan laporan, jujur masalah uang, jujur dalam menilai kinerja, dan lain-lain.
2.      Tanggung Jawab dan Komitmen. Tanggung jawab  dan komitmen dapat diartikan“memegang teguh amanat, kesepakatan, janji, tugas  yang telah dibuat atau diterima (diucapkan ataupun dituliskan) dan menyelesaikannya dengan bersungguh-sungguh dengan semaksimal mungkin (mengerahkan kemampuan maksimal untuk mencapai tujuan atau tugas tersebut)”.
3.      Loyalitas. Loyalitas adalah wujud pengabdian kepada sifat Allah, Al Waakil, Loyalitas mengacu pada kesetiaan pada organisasi, kerelaan berkorban untuk organisasi, dan hal-hal lain yang sifatnya herois.
4.      Kekeluargaan dan rasa saling memiliki. Keduanya berakibat pada rasa nyaman antar anggota didalam organisasi tersebut, dan akhirnya mempengaruhi pula ikatan emosional, kinerja, dan lain-lainVisioner/Menjangkau masa depan. adalah wujud pengabdian kepada sifat Allah, Al Aakhir.
5.      Keterbukaan. Kemauan untuk berkembang menunjukkan keterbukaan pada hal-hal baru yang masih asing. Hal ini juga menunjukkan bahwa dalam diri seorang anggota itu atau organisasi itu, ada keinginan untuk selalu meningkatkan kualitasnya, sehingga yang dihasilkan organisasipun meningkat baik kualitas ataupun kuantitasnya,
6.      Berkomunikasi yang efektif dan efesien. Disadari atau tidak, komunikasi yang efektif dan efisien baik secara lisan maupun tulisan ini menjadi kunci kesuksesan di hampir semua aspek dalam organisasi.

F.     Simpulan
Kegiatan keadministrasian dan surat-menyurat dalam berorganisasi diharapkan mampu mengembangkan potensi mahasiswa menjadi kemampuan-kemampuan keilmuan yang didukung oleh kegiatan melalui jalur kurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler. Jalur kurikuler ujung tombak pembinaan adalah dosen pengampu mata kuliah serta pengelola jurusan/program studi. Sedangkan jalur esktrakurikuler adalah pembinaan mahasiswa melalui wadah oraganisasi kemahasiswaan. Kemudian, organisasi kemahasiswaan tersebut sebagai ajang, wadah, atau tempat dimana kegiatan mahasiswa itu berlangsung menuju sasaran yang ditetapkan membutuhkan adanya manajemen administrasi. Karena manajemen keadministrasian adalah ibarat softwarenya organisasi. Sebuah organisasi tanpa administrasi yang baik dan benar akan membuat jalannya organisasi menjadi tidak teratur dan akhirnya tujuan organisasi tidak tercapai. Akhirnya, melalui acara pelatihan administrasi ini tentu diharapkan semua Ketua, Sekretaris, dan Bendahara serta anggota pada Lembaga Kemahasiswaan di STAIN Pekalongan akan dapat menjalankan fungsinya dengan baik sehingga jalannya organisasi kemahasiswaan baik itu BEM, HMJ, HMPS, dan UKM dapat berjalan dengan teratur dan lebih tertata rapi serta tujuan organisasi pun tercapai.


DAFTAR PUSTAKA

Agustian, Ary Ginanjar. 2007. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual ESQ. Jakarta: ARGA Publishing.
Ahmadi, Mukhsin. 1990. Dasar-dasar Komposisi Bahasa Indonesia. Malang: Y3A.
Akhadiah, S. dkk. 1990. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Airlangga.
Departemen Litbang. 2002. Buku Pedoman Administrasi. Surabaya: KMHDI.
Karyanto, U. Budi. 2007. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Pekalongan: STAIN Pekalongan Press.
Keraf, Gorys. 1994. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Berbahasa. Ende: Nusa Indah.
Kosasih dan Sutari, Ice. 2003. Surat-Menyurat & Menulis Surat Dinas dengan Benar. Bandung: Yrama Widya.
Mansur, Ahmad. Pelajaran Surat-Menyurat Indonesia. Bandung: Yayasan Pendidikan Ilmu Administrasi Indonesia.

  ditetapkan membutuhkan adanya manajemen administrasi. Karena manajemen keadministrasian adalah ibarat softwarenya organisasi. Sebuah organisasi tanpa administrasi yang baik dan benar akan membuat jalannya organisasi menjadi tidak teratur dan akhirnya tujuan organisasi tidak tercapai. Akhirnya, melalui acara pelatihan administrasi ini tentu diharapkan semua Ketua, Sekretaris, dan Bendahara serta anggota pada Lembaga Kemahasiswaan di STAIN Pekalongan akan dapat menjalankan fungsinya dengan baik sehingga jalannya organisasi kemahasiswaan baik itu BEM, HMJ, HMPS, dan UKM dapat berjalan dengan teratur dan lebih tertata rapi serta tujuan organisasi pun tercapai.


DAFTAR PUSTAKA

Agustian, Ary Ginanjar. 2007. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual ESQ. Jakarta: ARGA Publishing.
Ahmadi, Mukhsin. 1990. Dasar-dasar Komposisi Bahasa Indonesia. Malang: Y3A.
Akhadiah, S. dkk. 1990. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Airlangga.
Departemen Litbang. 2002. Buku Pedoman Administrasi. Surabaya: KMHDI.
Karyanto, U. Budi. 2007. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Pekalongan: STAIN Pekalongan Press.
Keraf, Gorys. 1994. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Berbahasa. Ende: Nusa Indah.
Kosasih dan Sutari, Ice. 2003. Surat-Menyurat & Menulis Surat Dinas dengan Benar. Bandung: Yrama Widya.
Mansur, Ahmad. Pelajaran Surat-Menyurat Indonesia. Bandung: Yayasan Pendidikan Ilmu Administrasi Indonesia.



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...