Menurut WJS. Poerwadarminto, istilah sistem adalah sekelompok atau bagian-bagian yang bekerjasama untuk melaksanakan maksud. Sedangkan menurut Ramayulis, sistem adalah satu kesatuan dari komponen-komponen yang masing-masing berdiri sendiri tetapi saling berkaitan satu dengan yang lainnya, sehingga terbentuk suatu kebulatan yang utuh dalam mencapai tujuan yang beragam.
Pendidikan Islam secara Fungsional adalah merupakan upaya manusia muslim merekayasa pembentukanal-insani al-kamil melalui penciptaan situasi interaksi edukatif yang kondusif. Pendidikan Islam adalah sistem yang memungkinkan seseorang dapat mengarahkan kehidupannya sesuai dengan ideologi Islam.
Dalam perspektif filsafat pendidikan islam sebuah bangunan sistem pendidikan Islam mempunyai tiga komponen sistem tersendiri yaitu :
1. Sistem Ideologi
Islam mempunyai ideologi al-Tauhid yang bersumber dari al-Qur’an dan as-Sunnah.
2. Sistem nilai
Sesuai dengan ideologinya yang bersumber pada al-Qur’an dan al-Hadits, maka nilai-nilai dasar yang dikembangkan berdasarkan pada al-Qur’an dan al-Hadits
3. Orientasi Pendidikan
Pendidikan Islam berorientasi pada duniawi dan ukhrawi untuk menempuh kehidupan yang bahagia dunia dan akhirat serta terhindar dari siksa Allah yang maha pedih.
Dengan demikian, Sistem Pendidikan Islam pun mengandung komponen-komponen yang sama dengan sistem pendidikan nasional kita dan apabila kita cermati delapan standar nasional yang telah ditetapkan oleh pemeritah dapat kita konsepkan sebagai sebuah bangunan yang kokoh yang terdiri dari tiga bagian;. Saya mengonsepkannya sebagai berikut.
1. Bagian pondasi bangunan (sistem ideologi), yaitu kita tempatkan komponen standar pengelolaan dan standar pembiayaan pendidikan islam dalam framework ideologi al-Tauhid yang bersumber dari al-Qur’an dan as-Sunnah.
2. Bagian Tiang (Sistem nilai) , yaitu yaitu sesuai dengan ideologinya yang bersumber pada al-Qur’an dan al-Hadits, maka nilai-nilai dasar yang dikembangkan dalam setiap komponen standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar isi, standar proses, dan standar sarana dan prasarana harus berdasarkan pada al-Qur’an dan al-Hadits
3. Bagian Atap (Orientasi Pendidikan ), yaitu pendidikan Islam dalam standar penilaian pendidikan dan standar kompetensi lulusannya berorientasi pada duniawi dan ukhrawi untuk menempuh kehidupan yang bahagia dunia dan akhirat serta terhindar dari siksa Allah yang maha pedih.
Pendidikan Islam secara Fungsional adalah merupakan upaya manusia muslim merekayasa pembentukanal-insani al-kamil melalui penciptaan situasi interaksi edukatif yang kondusif. Pendidikan Islam adalah sistem yang memungkinkan seseorang dapat mengarahkan kehidupannya sesuai dengan ideologi Islam.
Dalam perspektif filsafat pendidikan islam sebuah bangunan sistem pendidikan Islam mempunyai tiga komponen sistem tersendiri yaitu :
1. Sistem Ideologi
Islam mempunyai ideologi al-Tauhid yang bersumber dari al-Qur’an dan as-Sunnah.
2. Sistem nilai
Sesuai dengan ideologinya yang bersumber pada al-Qur’an dan al-Hadits, maka nilai-nilai dasar yang dikembangkan berdasarkan pada al-Qur’an dan al-Hadits
3. Orientasi Pendidikan
Pendidikan Islam berorientasi pada duniawi dan ukhrawi untuk menempuh kehidupan yang bahagia dunia dan akhirat serta terhindar dari siksa Allah yang maha pedih.
Dengan demikian, Sistem Pendidikan Islam pun mengandung komponen-komponen yang sama dengan sistem pendidikan nasional kita dan apabila kita cermati delapan standar nasional yang telah ditetapkan oleh pemeritah dapat kita konsepkan sebagai sebuah bangunan yang kokoh yang terdiri dari tiga bagian;. Saya mengonsepkannya sebagai berikut.
1. Bagian pondasi bangunan (sistem ideologi), yaitu kita tempatkan komponen standar pengelolaan dan standar pembiayaan pendidikan islam dalam framework ideologi al-Tauhid yang bersumber dari al-Qur’an dan as-Sunnah.
2. Bagian Tiang (Sistem nilai)
3. Bagian Atap (Orientasi Pendidikan
No comments:
Post a Comment