Tuesday 27 September 2011
Metodologi Penulisan Makalah Berprinsip Enam Rukun Iman
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Makalah merupakan salah
satu jenis karya tulis ilmiah. Kedudukannya pun di perguruan tinggi sangat
penting dan merupakan bagian dari tuntutan formal akademik.
Kita bisa mengatakan menulis
makalah merupakan hal yang mudah untuk dilakukan. Kita tahu kemudahan ini disebabkan oleh pemahaman seseorang terhadap
metodologi penulisan makalah yang mendalam, disamping modal dasar kemampuan
berbahasa tulis yang sudah dimiliki oleh orang tersebut. Namun, menulis makalah
bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, apabila orang tersebut tidak memiliki
modal dasar kemampuan berbahasa tulis dan tidak memahami metodologi penulisan
makalah itu sendiri. Fakta yang lain menunjukkan bahwa ada
orang yang pandai menulis makalah, tetapi tidak bisa membicarakan tulisannya.
Namun, ada juga orang yang pandai menyampaikan dan menulis makalah.
Dari banyak pengalaman, khusus
tentang hambatan menulis makalah yang sering
dialami oleh
seseorang adalah kemampuan menuangkan ide, membuat
sistesis dari berbagai pendapat yang
dikutip, kemudian memberikan simpulan, dan kemampuan mengevaluasi dari pendapat yang ada dalam bentuk bahasa tulis. Dalam kaitan ini
penulis makalah memang dituntut memiliki kemampuan untuk menuangkan gagasan secara
berjenjang. Kadang kala dalam menulis selalu muncul pertanyaan: apa yang akan
ditulis, bagaimana menuliskannya, dan pantaskah disebut sebuah makalah.
Oleh karena itu, kegiatan MASTAKA DEMA STIKAP
Pekalongan yang didalamnya diberikan materi pengenalan karya ilmiah bagi
mahasiswa baru adalah hal yang sangat positif dan strategis dalam rangka
membekali kemampuan untuk menulis akademik di tingkat PT. Dan dalam makalah ini
akan disajikan pengertian makalah, karakteristik makalah, jenis makalah, dan
hal-hal yang perlu dipersiapkan ketika akan menulis makalah dengan berprinsip
pada enam rukun iman.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang tersebut perlu kiranya merumuskan masalah sebagai pijakan untuk
terfokusnya kajian makalah ini. Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut.
1.
Apa
pengertian makalah?
2.
Bagaimana
karakteristik makalah?
3.
Apa saja
jenis makalah?
4.
Bagaimana
sistematika penulisan makalah?
5. Bagaimana tahap-tahap penyusunan makalah?
6. Bagaimana teknik pengetikan
makalah?
7. Bagaimana metodologi
penulisan makalah berprinsip pada enam rukun iman?
Metode pemecahan masalah yang dilakukan
melalui studi literatur/metode kajian
pustaka, yaitu dengan menggunakan beberapa referensi buku atau dari referensi
lainnya yang merujuk pada permasalahan yang dibahas. Langkah-langkah pemecahan masalahnya dimulai dengan menentukan
masalah yang akan dibahas dengan melakukan perumusan masalah, melakukan langkah-langkah pengkajian
masalah, penentuan tujuan dan sasaran, perumusan jawaban permasalahan dari berbagai sumber, dan
penyintesisan serta pengorganisasian jawaban permasalahan.
D. Sitematika
Penulisan Makalah
Makalah ini ditulis dalam 3 bagian meliputi:
Bab I, bagian pendahuluan yang terdiri dari: latar belakang masalah, perumusan masalah, metode pemecahan masalah, dan sitematika pnulisan makalah;
Bab II, adalah pembahasan;
Bab III, bagian penutup yang terdiri dari simpulan dan saran-saran.
BAB II
METODOLOGI PENULISAN MAKALAH
BERPRINSIP ENAM RUKUN IMAN
A. Pengertian Makalah
Apa itu makalah? Beberapa pengertian makalah adalah:
1. tulisan resmi tentang
suatu pokok yang dimaksudkan untuk dibacakan atau disajikan di muka umum
(seminar, diskusi, panel) dan yang sering disusun untuk diterbitkan;
2. karya tulis ilmiah
mengenai suatu topik tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup suatu
perkuliahan;
3. kertas kerja yang
dibacakan dalam diskusi-diskusi ilmiah; dan
4. karya tulis yang disajikan pada forum diskusi, seminar dalam ilmu serumpun untuk memenuhi
syarat kredit kumulatif pada pegawai edukatif yang akan mengajukan kenaikan
pangkat.[1]
Dari beberapa pengertian di
atas dapat disimpulkan bahwa: 1). makalah adalah karya ilmiah; 2) makalah itu bisa dibacakan atau diterbitkan; dan 3) makalah itu dapat juga merupakan suatu tugas untuk memenuhi persyaratan
tertentu. Lalu, bagaimanakah bentuk makalah itu? Untuk menjawab pertanyaan ini, tampaknya perlu digambarkan
tentang karakteristik makalah
terlebih dahulu. Dengan
demikian, makalah dapat dibedakan dari karya ilmiah lainnya.
B. Karakteristik Makalah
Dalam beberapa buku pedoman penulisan karya ilmiah dipaparkan bahwa makalah memiliki karakteristik sebagai berikut;
1. merupakan hasil
kaijan literatur dan atau laporan pelaksanaan suatu kegiatan lapangan seperti
penelitian, penyuluhan dan pelatihan yang sesuai dengan cakupan permasalahan
perkuliahan;
2. mendeskripsikan
pemahaman penulis tentang permasalahan teoritik yang dikaji atau kemampuan
mahasiswa menerapkan suatu prosedur, prinsip, atau teori yang berhubungan
dengan perkuliahan;
3. menunjukkan kemampuan
penulis terhadap isi dari berbagai sumber yang digunakan; dan
4. menunjukkan kemampuan
penulis meramu berbagai sumber informasi dalam satu kesatuan sintesis yang
utuh.
C.
Jenis Makalah
Ada dua jenis makalah yang berlaku dan menjadi bagian dari tugas
perkuliahan di STIKAP Pekalonganyaitu:
1. makalah biasa (common paper)
Makalah yang dibuat mahasiswa untuk menunjukkan
pemahamannya terhadap permasalahan yang dibahas dari hasil membaca topik
tertentu (bahasa, sastra, pendidikan, dll). Selain
itu, makalah disusun secara deskriptif yang mengemukakan berbagai pendapat baik
berupa kritik atau saran mengenai aliran atau pendapat yang dikemukakan, tetapi
ia tidak perlu memihak salah satu aliran atau pendapat orang tersebut. Dengan
demikian, dia tidak perlu berargumentasi mempertahankan pendapat
tersebut.
2. makalah posisi (position paper)
Makalah disusun penulis untuk menunjukkan posisi
teoritiknya dalam satu kajian tertentu (hasil penelitian bahasa, sastra,
pendidikan, dll). Apabila biasanya isi makalah menunjukkkan penguasaan pengetahuan
tertentu, tetapi dalam makalah posisi
juga dipersyaratkan untuk menunjukkan di pihak mana ia berdiri.
D. Sistematika Makalah
Sehubungan dengan sistematika, Keraf
menyebutkan, “makalah adalah sebuah karangan yang bagian pelengkap
pendahuluannya terdiri dari judul, daftar isi dan kata pengantar atau kurang
dari itu, maka karangan itu disebut sebagai karangan yang semiformal”.[2]
Ada beberapa sistematika penulisan makalah, tergantung pada ketentuan lembaga atau
editor yang akan menerbitkan makalah tersebut. Namun secara umum sistematika
makalah terdiri atas: pendahuluan, isi dan penutup. Secara rinci setiap bagian itu dijelaskan sebagai berikut.
Pendahuluan. Bagian ini menguraikan masalah yang akan dibahas meliputi: latar belakang
masalah, masalah, prosedur pemecahan masalah, dan sistematika uraian.
Isi. Bagian ini memuat uraian tentang hasil kajian penulis dalam mengeksplorasi
jawaban terhadap masalah yang diajukan, yang dilengkapi dengan data pendukung
serta argumen-argumen yang berlandaskan pandangan pakar dan teori yang relevan.
Bagian ini boleh saja terdiri atas lebih dari satu bagian.
Penutup. Bagian ini merupakan simpulan dan bukan ringkasan isi. Simpulan adalah
makna yang diberikan penulis terhadap hasil diskusi/uraian yang telah dibuatnya
pada bagian isi. Dalam mengambil simpulan tersebut penulis harus mengacu
kembali ke permasalahan yang dijaukan dalam bagian pendahuluan. Demikianlah, sitematika
makalah yang digunakan pada diskusi kelas.
Sedangkan, sistematika makalah yang diseminarkan memuat
judul, abstrak, pendahuluan, kajian teori dan metode, hasil dan pembahasan,
simpulan dan daftar pustaka. Secara rinci setiap butir diuraikan sebagai berikut.
1.
Judul
Informatif,
singkat, jelas berbentuk frasa bukan kalimat. Dibawah judul dicantumkan nama
penulis tanpa derajat kesarjanaan dan tanpa alamat kerja. Data kesarjanaan dan
alamat kerja dicantumkan dalam catatan kaki dalam satu halaman dengan judul
2.
Abstrak
Abstrak
memuat inti permasalahan (tema dan tujuan), cara penelitian dan hasil. Panjang
abstrak tidak lebih dari 3% dari panjang naskah.
3.
Pendahuluan
Pada bagian
ini dikemukakan persoalan yang akan dibahas latar belakang masalah, masalah,
prosedur pemecahan masalah, dan sistematika uraian.
4.
Kajian Teori dan Metode
Kajian teori
disusun berdasarkan relevansi yang diperlukan dalam penulisan makalah dan
berisi penjelasan secukupnya tentang spesifikasinya dan. Metode mengandung
uraian tentang cara kerja yang mencakup jalannya penelitian, analisis hasil,
dan jika perlu menyebutkan metode statistik yang dipakai.
5.
Hasil dan Pembahasan
Mendemonstasikan
kemampuan penulis dalam menjawab, mendiskusikan, menyajikan, menganalisis, dan
membahas masalah. Bagian isi ini boleh saja terdiri atas lebih dari satu
bagian.
6.
Simpulan
Bagian ini
merupakan simpulan dan bukan merupakan ringkasan isi. Simpulan adalah makana
yang diberikan penulis terhadap hasil diskusi/uraian yang telah dilakukannya
dalam bagian isi. Dalam mengambil kesimpulan tersebut penulis makalah tentu
saja harus kembali ke permasalahan yang diajukannya dalam bagian pendahuluan.
7.
Daftar Pustaka
Daftar
pustaka disusun dengan ketentuan lembaga atau editor yang akan menerbitkan.
Selanjutnya, di bawah ini dibahas
tahap-tahap penyusunan makalah.
E.
Tahap-tahap Penyusunan Makalah
Penulis makalah hendaknya membaca berbagai sumber
dari berbagai aliran tentang topik yang sedang dibahas; membuat sutau sintesis
dari berbagai pendapat yang ada. Kemudian memberikan simpulan; dan memiliki
kemampuan menganalisis, membuat sintesis, serta mengevaluasi yang merupakan
kemampuan mutlak.
Arifin menyatakan bahwa dalam kegiatan penyusunan
karya ilmiah termasuk makalah, ada lima tahapan yang harus dilalui oleh para
peneliti/penulis karangan ilmiah.[3] Tahapan-tahapan tersebut
adalah sebagai berikut.
1.
Persiapan, meliputi: pemilihan masalah/topik, penentuan judul, dan pembuatan
kerangka karangan/kerangka makalah (outline);
2.
Pengumpulan data, meliputi: pencarian bahan bacaan (buku, majalah, koran
dsb.), pengumpulan keterangan dari pihak yang kompeten, pengamatan langsung ke
objek yang akan diteliti, percobaan dan pengujian di lapangan atau
laboratorium;
3.
Pengorganisasian dan pengonsepan, meliputi: pengelompokan bahan dan
pengonsepan;
4.
Pemeriksaan dan penyuntingan konsep, yaitu pembacaan dan pengecekan
kembali;
5.
Penyajian, yaitu pengetikan hasil
penelitian masalah/topik.
Dengan menguasai dan memahami
metodologi penulisan dan tahapan penyusunan
makalah, maka kita akan tahu bagaimana
cara menyusun sebuah makalah yang baik dan benar. Sekurangnya penulis makalah dapat
menghindari kesalahan dan meminimalkan kesalahan dengan merevisi kembali makalah
yang kurang sempurna menjadi makalah yang lebih sempurna.
F.
Teknik
Pengetikan Makalah
Makalah ditulis dengan menggunakan kertas HVS 70-80 gram ukuran A4
atu kuarto. Pengetikan makalah harus mengikuti tauran-aturan
berikut ini.
1.
Diketik
dengan menggunakan komputer, huruf jenis Times New Roman ukuran 12.
2.
Batas
tepi kiri, tepi atas, tepi kanan, dan tepi bawah masing-masing adalah 4 cm, 4
cm, 3 cm, dan 3 cm.
3.
Pengetikan
paragraf baru dimulai dengan awal kalimat yang menjorok masuk ke dalam dengan
lima pukulan atau 1 tab bila dengan komputer.
4.
Penulisan
Judul dan Judul Bab menggunakan HURUF KAPITAL SEMUA, tanpa garis bawah dan
tanpa titik.
5.
Cara
penomoran menggunakan sistem kerangka lekuk:I., A., 1., a, 1), a), (1), (a).
G.
Metodologi
Penulisan Makalah Berprinsip Enam Rukun Iman
Makalah termasuk salah satu jenis
karya tulis ilmiah. Karya tulis ilmiah dihasilkan oleh orang yang bersikap
ilmiah. Tanpa sikap ilmiah yang cukup memadai, seorang penulis tidak mungkin
menghasilkan karya tulis ilmiah. Menurut teori dan pendapat para ilmuwan, ada
tujuh sikap ilmiah yang diperlukan penulis karya ilmiah, yaitu: 1) sikap ingin
tahu, 2) kritis, 3) terbuka, 4) objektif, 5) sikap rela menghargai karya orang
lain, 6) sikap berani mempertahankan kebenaran, dan 7) sikap menjangkau masa
depan.
Itulah sikap-sikap karya
ilmiah dan tahapan yang diperlukan penulis karya ilmiah dari pendapat ilmuwan
pada umumnya. Lalu, apa itu metodologi penulisan makalah berprinsip enam rukun
iman? Metodologi penulisan makalah berprinsip enam rukun iman pada dasarnya
merupakan ilmu tetang metode menulis makalah yang melibatkan pembangunan
kecerdasan emosional spiritual (ESQ) si penulis makalah berlandaskan enam rukun
iman. Pembangunan kecerdasan emosional spiritual (ESQ) si penulis makalah
melalui enam prinsip yang didasari enam rukun iman, yaitu:
1.
membangun prinsip
bintang (iman kepada Allah) sebagai pegangan menulis makalah, antara
lain:
·
Niatlah menulis makalah karena Allah, bukan
karena semata-mata pamrih nilai, sanjungan teman atau pun dosen. Maka kita akan
punya integritas yang tinggi,
·
Janganlah berniat menulis makalah selain kepada
Allah,
·
Menulislah makalah dengan bersungguh-sungguh,
·
Berpedomanlah selalu pada sifat-sifat Allah,
seperi ingin selalu belajar, ingin selalu maju, ingin selalu memberi informasi,
membagi ilmu dengan menulis makalah,
2.
memiliki prinsip
malaikat (iman kepada malaikat), sehingga penulis makalah selalu
dipercaya orang lain, antara lain: menulislah dengan tulus, ikhlas, dan jujur
seperti sifat malaikat.
3.
memiliki prinsip
kepemimpinan (iman kepada Nabi Muhammad Saw) yang akan membimbig
penulis makalah menjadi penulis yang hebat dan berpengaruh, antara lain:
·
Berilah perhatian dan lakukan kerja sama dan
diskusi kelompok dalam pembuatan makalah kelompok,
·
Selalu mau mengajari dan mendidik teman yang lain
yang memerlukan bimbingan dalam membuat makalah,
·
Jagalah selalu sikap dan tingkah laku kita,
sesuai dengan isi makalah yang kita sampaikan, karena hal ini bisa meningkatkan
bahkan menurunkan kepercayaan dari diri kita,
4.
menyadari akan pentingnya prinsip pembelajaran (iman kepada Alquran) yang akan mendorong
kepada si penulis makalah kepada kemajuan
ilmu pengetahuan, antara lain:
·
Bacalah buku-buku, perbanyak literatur sebagai
bahan pembuatan makalah, teruslah belajar,
·
Baca selalu situasi permasalahan tema/topik yang
diangkat, pelajari dan analisis, ambil selalu hikmahnya, kemudian upayakan
suatu langkah perbaikan dan penyempurnaan,
·
Jadikan Alquran dan Alhadis sebagai pedoman,
·
Bacalah isi dan ruang lingkup makalah, nilailah
kesesuaiannya,
·
Perbaiki kembali kesalahan penulisan maupun
kekurangan isi makalah yang kita buat,
5.
mempunyai prinsip
masa depan (iman kepada hari kiamat), sehingga penulis makalah
mempunyai visi dan rekomendasi pengembangan keilmuan, antara lain:
·
Milikilah tujuan dan misi jangka pendek dan
jangka panjang,
·
Bedakan mana tugas makalah yang harus dikerjakan
terlebih dahulu,
·
Mulailah menulis makalah dengan do’a dan target
yang jelas,
·
Biasakan membuat makalah dengan komitmen dan
kekonsistenan.
6.
terakhir memiliki prinsip keteraturan (iman kepada Qada’ dan Qadar), antara lain:
Buatlah jadwal dan
rencana dalam membuat makalah dan aktivitas kita semuanya harus serba teratur
dalam sistem perkuliahan kita dalam rangka melaksanakan tugas hidup sebagai Abd
Allah dan Khalifah Fil Ard.
Demikian, penjabaran
metodologi membuat makalah berprinsip enam rukun iman yang diharapkan akan
tercipta suatu sistem mental penulis makalah dalam satu kesatuan tauhid.
Bagi pemula, ketika memulai menulis
makalah, jangan pikirkan harus langsung membuat makalah yang bagus. Teruslah berlatih dan belajar. Toh ada pepatah, all of the first draft are shits”,
semua tulisan pertama pasti kacau-balau. Sesuai prinsip pembelajaran budayakan kebiasaan
membaca buku dan situasi, mebiasakan berpikir kritis, mebiasakan mengevaluasi
tulisan makalah, mebiasakan menyempurnakan tulisan makalah, dan milikilah
pedoman penulisan makalah. Dengan kata lain, setelah mendapatkan ide untuk menulis tentang suatu
masalah, maka siapkan bahan-bahan (referensi)
yang dapat mendukung pengembangan ide tersebut menjadi sebuah tulisan
(makalah). Selanjutnya, tuangkan ide yang ada di pikiran sesuai sistematika
penulisan makalah dan perhatikan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penyusunan makalah.
PENUTUP
A.
Simpulan
Sebagai salah satu jenis karya ilmiah, makalah
merupakan karya tulis ilmiah mengenai suatu topik tertentu yang disajikan dalam ruang lingkup tertentu baik pada forum
diskusi, seminar maupun sebagai tugas
tertentu pembelajaran/perkuliahan. Makalah ada dua jenis yaitu makalah
biasa dan posisi. Isi makalah memuat judul, abstrak,
pendahuluan, kajian teori dan metode, hasil dan pembahasan, simpulan dan daftar
pustaka.
Adapun metodologi penulisan makalah berprinsip enam
rukun iman pada dasarnya merupakan ilmu tetang metode menulis makalah yang
melibatkan pembangunan kecerdasan emosional spiritual (ESQ) si penulis makalah
berlandaskan enam rukun iman.
B.
Saran-saran
Dengan memahami dan menguasai berbagai kaidah
penulisan makalah melalui pedoman karya tulis ilmiah atau pedoman yang
dikeluarkan oleh lembaga dan editor yang menerbitkan diharapkan penulis makalah dapat menulis makalah yang benar dengan baik. Setidaknya, dengan memahami
metodologi penulisan makalah tersebut, para penulis makalah dapat menghindari
kesalahan dalam sistematika penulisan makalah. Adapun kaitan dengan isi makalah
atau gaya penulisan makalah, penulis perlu meningkatkan kemahirannya dalam
memperagakan bahasa yang benar dengan baik sesuai Pedoman Umum Ejaaan Bahasa
Indonesia yang Disempurnakan.
Para dosen, guru, atau Anda sebagai mahasiswa baru akan senantiasa
bergerak dengan tulisan atau makalah.
Oleh karena itu, sangat masuk
akal jika para dosen, guru, kita perlu rajin membaca sebagai modal dasar
bagi seorang penulis. Selain itu, kemauan (willingness),
motivasi (motivation), dan kemampuan (ability) menulis merupakan modal dasar
yang mutlak dimiliki oleh seseorang untuk menulis makalah. Melalui enam
prinsip itu, kita akan mempunyai landasan yang kokoh untuk membangun sikap
ilmiah yang tangguh dan mengumpulkan modal dasar menulis seperti yang
dipersyaratkan oleh para ilmuwan untuk membuat karya ilmiah termasuk makalah.
Agustian, Ary Ginanjar. 2007. ESQ
for Teens 2; Mental Building With 6 Principles. Jakarta: ARGA Publishing.
Ahmadi, Mukhsin. 1990. Dasar-dasar Komposisi Bahasa Indonesia.
Malang: Y3A.
Akhadiah, S. dkk. 1990. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa
Indonesia. Jakarta: Airlangga.
Cahyani, Isah. 2009. Bahasa Indonesia. Jakarta: Dirjen PI
Depag RI.
Karyanto, U. Budi. 2007. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi.
Pekalongan: STIKAP Pekalongan Press.
Keraf, Gorys. 1994. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran
Berbahasa. Ende: Nusa Indah.
Tarigan, Henry Guntur. 1984. Menulis sebagai Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa.
[3] Umum Budi Karyanto, Bahasa
Indonesia untuk Perguruan Tinggi (Pekalongan: STAIN Pekalongan Press,
2007), h. 107.
Subscribe to:
Posts (Atom)