Selamat Datang di Blog Si Bejo - You deserve to get the best things in life

Tuesday 27 September 2011

Materi PPT Teknologi Pendidikan

Materi perkuliahan Teknologi Pendidikan dapat diunduh di bawah ini:
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Materi 7
Materi 8
Materi 9
Materi 10
Materi 11
Materi 12

Materi Kuliah PPT Sejarah Pendidikan Islam

Materi perkuliahan Sejarah Pendidikan Islam dapat diunduh di bawah ini:
Materi 1
Materi 2
Materi 3
Materi 4
Materi 5
Materi 6
Materi 7
Materi 8
Materi 9
Materi 10
Materi 11
Materi 12

Materi PPT FPI

Metodologi Penulisan Makalah Berprinsip Enam Rukun Iman


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Makalah merupakan salah satu jenis karya tulis ilmiah. Kedudukannya pun di perguruan tinggi sangat penting dan merupakan bagian dari tuntutan formal akademik.
Kita bisa mengatakan menulis makalah merupakan hal yang mudah untuk dilakukan. Kita tahu kemudahan ini disebabkan oleh pemahaman seseorang terhadap metodologi penulisan makalah yang mendalam, disamping modal dasar kemampuan berbahasa tulis yang sudah dimiliki oleh orang tersebut. Namun, menulis makalah bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, apabila orang tersebut tidak memiliki modal dasar kemampuan berbahasa tulis dan tidak memahami metodologi penulisan makalah itu sendiri. Fakta yang lain menunjukkan bahwa ada orang yang pandai menulis makalah, tetapi tidak bisa membicarakan tulisannya. Namun, ada juga orang yang pandai menyampaikan dan menulis makalah.
Dari banyak pengalaman, khusus tentang hambatan menulis makalah yang sering dialami oleh seseorang adalah kemampuan menuangkan ide, membuat sistesis dari berbagai pendapat yang dikutip, kemudian memberikan simpulan, dan kemampuan mengevaluasi dari pendapat yang  ada dalam bentuk bahasa tulis. Dalam kaitan ini penulis makalah memang dituntut memiliki kemampuan untuk menuangkan gagasan secara berjenjang. Kadang kala dalam menulis selalu muncul pertanyaan: apa yang akan ditulis, bagaimana menuliskannya, dan pantaskah disebut sebuah makalah.
Oleh karena itu, kegiatan MASTAKA DEMA STIKAP Pekalongan yang didalamnya diberikan materi pengenalan karya ilmiah bagi mahasiswa baru adalah hal yang sangat positif dan strategis dalam rangka membekali kemampuan untuk menulis akademik di tingkat PT. Dan dalam makalah ini akan disajikan pengertian makalah, karakteristik makalah, jenis makalah, dan hal-hal yang perlu dipersiapkan ketika akan menulis makalah dengan berprinsip pada enam rukun iman.

B.     Rumusan Masalah
      Berdasarkan latar belakang tersebut perlu kiranya merumuskan masalah sebagai pijakan untuk terfokusnya kajian makalah ini. Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut.
1.      Apa pengertian makalah?
2.      Bagaimana karakteristik makalah?
3.      Apa saja jenis makalah?
4.      Bagaimana sistematika penulisan makalah?
5.      Bagaimana tahap-tahap penyusunan makalah?
6.      Bagaimana teknik pengetikan makalah?
7.      Bagaimana metodologi penulisan makalah berprinsip pada enam rukun iman?

 C.  Metode Pemecahan Masalah
      Metode pemecahan masalah yang dilakukan melalui studi literatur/metode kajian pustaka, yaitu dengan menggunakan beberapa referensi buku atau dari referensi lainnya yang merujuk pada permasalahan yang dibahas. Langkah-langkah pemecahan masalahnya dimulai dengan menentukan masalah yang akan dibahas dengan melakukan perumusan masalah, melakukan langkah-langkah pengkajian masalah, penentuan tujuan dan sasaran, perumusan jawaban permasalahan dari berbagai sumber, dan penyintesisan serta pengorganisasian jawaban permasalahan.

D.  Sitematika Penulisan Makalah
      Makalah ini ditulis dalam 3 bagian meliputi:
Bab I, bagian pendahuluan yang terdiri dari: latar belakang masalah, perumusan masalah, metode pemecahan masalah, dan sitematika pnulisan makalah;
Bab II, adalah pembahasan;
Bab III, bagian penutup yang terdiri dari simpulan dan saran-saran.
 
BAB II
METODOLOGI PENULISAN MAKALAH
BERPRINSIP ENAM RUKUN IMAN

A.      Pengertian Makalah
Apa itu makalah? Beberapa pengertian makalah adalah:
1.    tulisan resmi tentang suatu pokok yang dimaksudkan untuk dibacakan atau disajikan di muka umum (seminar, diskusi, panel) dan yang sering disusun untuk diterbitkan;
2.    karya tulis ilmiah mengenai suatu topik tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup suatu perkuliahan;
3.    kertas kerja yang dibacakan dalam diskusi-diskusi ilmiah; dan
4.    karya tulis yang disajikan pada forum diskusi, seminar dalam ilmu serumpun untuk memenuhi syarat kredit kumulatif pada pegawai edukatif yang akan mengajukan kenaikan pangkat.[1]
     Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa: 1). makalah adalah karya ilmiah; 2) makalah itu bisa dibacakan atau diterbitkan; dan 3) makalah itu dapat juga merupakan suatu tugas untuk memenuhi persyaratan tertentu.           Lalu, bagaimanakah bentuk makalah itu? Untuk menjawab pertanyaan ini, tampaknya perlu digambarkan tentang karakteristik makalah terlebih dahulu. Dengan demikian, makalah dapat dibedakan dari karya ilmiah lainnya.

B.       Karakteristik Makalah
Dalam beberapa buku pedoman penulisan karya ilmiah dipaparkan bahwa makalah memiliki karakteristik sebagai berikut;
1.      merupakan hasil kaijan literatur dan atau laporan pelaksanaan suatu kegiatan lapangan seperti penelitian, penyuluhan dan pelatihan yang sesuai dengan cakupan permasalahan perkuliahan;
2.      mendeskripsikan pemahaman penulis tentang permasalahan teoritik yang dikaji atau kemampuan mahasiswa menerapkan suatu prosedur, prinsip, atau teori yang berhubungan dengan perkuliahan;
3.      menunjukkan kemampuan penulis terhadap isi dari berbagai sumber yang digunakan; dan
4.      menunjukkan kemampuan penulis meramu berbagai sumber informasi dalam satu kesatuan sintesis yang utuh.

C.      Jenis Makalah
       Ada dua jenis makalah yang berlaku dan menjadi bagian dari tugas perkuliahan di STIKAP Pekalonganyaitu:
1.      makalah biasa (common paper)
Makalah yang dibuat mahasiswa untuk menunjukkan pemahamannya terhadap permasalahan yang dibahas dari hasil membaca topik tertentu (bahasa, sastra, pendidikan, dll). Selain itu, makalah disusun secara deskriptif yang mengemukakan berbagai pendapat baik berupa kritik atau saran mengenai aliran atau pendapat yang dikemukakan, tetapi ia tidak perlu memihak salah satu aliran atau pendapat orang tersebut. Dengan demikian, dia tidak perlu berargumentasi mempertahankan pendapat tersebut.
2.      makalah posisi (position paper)
Makalah disusun penulis untuk menunjukkan posisi teoritiknya dalam satu kajian tertentu (hasil penelitian bahasa, sastra, pendidikan, dll). Apabila biasanya isi makalah menunjukkkan penguasaan pengetahuan tertentu, tetapi dalam makalah posisi juga dipersyaratkan untuk menunjukkan di pihak mana ia berdiri.

D.      Sistematika Makalah
Sehubungan dengan sistematika, Keraf menyebutkan, “makalah adalah sebuah karangan yang bagian pelengkap pendahuluannya terdiri dari judul, daftar isi dan kata pengantar atau kurang dari itu, maka karangan itu disebut sebagai karangan yang semiformal”.[2]
Ada beberapa sistematika penulisan makalah, tergantung pada ketentuan lembaga atau editor yang akan menerbitkan makalah tersebut. Namun secara umum sistematika makalah terdiri atas: pendahuluan, isi dan penutup. Secara rinci setiap bagian itu dijelaskan sebagai berikut.
Pendahuluan. Bagian ini menguraikan masalah yang akan dibahas meliputi: latar belakang masalah, masalah, prosedur pemecahan masalah, dan sistematika uraian.
Isi. Bagian ini memuat uraian tentang hasil kajian penulis dalam mengeksplorasi jawaban terhadap masalah yang diajukan, yang dilengkapi dengan data pendukung serta argumen-argumen yang berlandaskan pandangan pakar dan teori yang relevan. Bagian ini boleh saja terdiri atas lebih dari satu bagian.
Penutup. Bagian ini merupakan simpulan dan bukan ringkasan isi. Simpulan adalah makna yang diberikan penulis terhadap hasil diskusi/uraian yang telah dibuatnya pada bagian isi. Dalam mengambil simpulan tersebut penulis harus mengacu kembali ke permasalahan yang dijaukan dalam bagian pendahuluan. Demikianlah, sitematika makalah yang digunakan pada diskusi kelas.
Sedangkan, sistematika makalah yang diseminarkan memuat judul, abstrak, pendahuluan, kajian teori dan metode, hasil dan pembahasan, simpulan dan daftar pustaka. Secara rinci setiap butir diuraikan sebagai berikut.
1.      Judul
Informatif, singkat, jelas berbentuk frasa bukan kalimat. Dibawah judul dicantumkan nama penulis tanpa derajat kesarjanaan dan tanpa alamat kerja. Data kesarjanaan dan alamat kerja dicantumkan dalam catatan kaki dalam satu halaman dengan judul
2.      Abstrak
Abstrak memuat inti permasalahan (tema dan tujuan), cara penelitian dan hasil. Panjang abstrak tidak lebih dari 3% dari panjang naskah.
3.      Pendahuluan
Pada bagian ini dikemukakan persoalan yang akan dibahas latar belakang masalah, masalah, prosedur pemecahan masalah, dan sistematika uraian.
4.      Kajian Teori dan Metode
Kajian teori disusun berdasarkan relevansi yang diperlukan dalam penulisan makalah dan berisi penjelasan secukupnya tentang spesifikasinya dan. Metode mengandung uraian tentang cara kerja yang mencakup jalannya penelitian, analisis hasil, dan jika perlu menyebutkan metode statistik yang dipakai.
5.      Hasil dan Pembahasan
Mendemonstasikan kemampuan penulis dalam menjawab, mendiskusikan, menyajikan, menganalisis, dan membahas masalah. Bagian isi ini boleh saja terdiri atas lebih dari satu bagian.
6.      Simpulan
Bagian ini merupakan simpulan dan bukan merupakan ringkasan isi. Simpulan adalah makana yang diberikan penulis terhadap hasil diskusi/uraian yang telah dilakukannya dalam bagian isi. Dalam mengambil kesimpulan tersebut penulis makalah tentu saja harus kembali ke permasalahan yang diajukannya dalam bagian pendahuluan.
7.      Daftar Pustaka
Daftar pustaka disusun dengan ketentuan lembaga atau editor yang akan menerbitkan.
Selanjutnya, di bawah ini dibahas tahap-tahap penyusunan makalah.

E.     Tahap-tahap Penyusunan Makalah
Penulis makalah hendaknya membaca berbagai sumber dari berbagai aliran tentang topik yang sedang dibahas; membuat sutau sintesis dari berbagai pendapat yang ada. Kemudian memberikan simpulan; dan memiliki kemampuan menganalisis, membuat sintesis, serta mengevaluasi yang merupakan kemampuan mutlak.
Arifin menyatakan bahwa dalam kegiatan penyusunan karya ilmiah termasuk makalah, ada lima tahapan yang harus dilalui oleh para peneliti/penulis karangan ilmiah.[3] Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut.
1.      Persiapan, meliputi: pemilihan masalah/topik, penentuan judul, dan pembuatan kerangka karangan/kerangka makalah (outline);
2.      Pengumpulan data, meliputi: pencarian bahan bacaan (buku, majalah, koran dsb.), pengumpulan keterangan dari pihak yang kompeten, pengamatan langsung ke objek yang akan diteliti, percobaan dan pengujian di lapangan atau laboratorium;
3.      Pengorganisasian dan pengonsepan, meliputi: pengelompokan bahan dan pengonsepan;
4.      Pemeriksaan dan penyuntingan konsep, yaitu pembacaan dan pengecekan kembali;
5.      Penyajian, yaitu  pengetikan hasil penelitian masalah/topik.
Dengan menguasai dan memahami metodologi penulisan dan tahapan penyusunan makalah, maka kita akan tahu bagaimana cara menyusun sebuah makalah yang baik dan benar. Sekurangnya penulis makalah dapat menghindari kesalahan dan meminimalkan kesalahan dengan merevisi kembali makalah yang kurang sempurna menjadi makalah yang lebih sempurna.

F.       Teknik Pengetikan Makalah
Makalah ditulis dengan menggunakan kertas HVS 70-80 gram ukuran A4 atu kuarto.  Pengetikan makalah harus mengikuti tauran-aturan berikut ini.
1.      Diketik dengan menggunakan komputer, huruf jenis Times New Roman ukuran 12.
2.      Batas tepi kiri, tepi atas, tepi kanan, dan tepi bawah masing-masing adalah 4 cm, 4 cm, 3 cm, dan 3 cm.
3.      Pengetikan paragraf baru dimulai dengan awal kalimat yang menjorok masuk ke dalam dengan lima pukulan atau 1 tab bila dengan komputer.
4.      Penulisan Judul dan Judul Bab menggunakan HURUF KAPITAL SEMUA, tanpa garis bawah dan tanpa titik.
5.      Cara penomoran menggunakan sistem kerangka lekuk:I., A., 1., a, 1), a), (1), (a).

G.      Metodologi Penulisan Makalah Berprinsip Enam Rukun Iman
Makalah termasuk salah satu jenis karya tulis ilmiah. Karya tulis ilmiah dihasilkan oleh orang yang bersikap ilmiah. Tanpa sikap ilmiah yang cukup memadai, seorang penulis tidak mungkin menghasilkan karya tulis ilmiah. Menurut teori dan pendapat para ilmuwan, ada tujuh sikap ilmiah yang diperlukan penulis karya ilmiah, yaitu: 1) sikap ingin tahu, 2) kritis, 3) terbuka, 4) objektif, 5) sikap rela menghargai karya orang lain, 6) sikap berani mempertahankan kebenaran, dan 7) sikap menjangkau masa depan.
Itulah sikap-sikap karya ilmiah dan tahapan yang diperlukan penulis karya ilmiah dari pendapat ilmuwan pada umumnya. Lalu, apa itu metodologi penulisan makalah berprinsip enam rukun iman? Metodologi penulisan makalah berprinsip enam rukun iman pada dasarnya merupakan ilmu tetang metode menulis makalah yang melibatkan pembangunan kecerdasan emosional spiritual (ESQ) si penulis makalah berlandaskan enam rukun iman. Pembangunan kecerdasan emosional spiritual (ESQ) si penulis makalah melalui enam prinsip yang didasari enam rukun iman, yaitu:
1.      membangun prinsip bintang (iman kepada Allah) sebagai pegangan menulis makalah, antara lain:
·         Niatlah menulis makalah karena Allah, bukan karena semata-mata pamrih nilai, sanjungan teman atau pun dosen. Maka kita akan punya integritas yang tinggi,
·         Janganlah berniat menulis makalah selain kepada Allah,
·         Menulislah makalah dengan bersungguh-sungguh,
·         Berpedomanlah selalu pada sifat-sifat Allah, seperi ingin selalu belajar, ingin selalu maju, ingin selalu memberi informasi, membagi ilmu dengan menulis makalah,  
2.      memiliki prinsip malaikat (iman kepada malaikat), sehingga penulis makalah selalu dipercaya orang lain, antara lain: menulislah dengan tulus, ikhlas, dan jujur seperti sifat malaikat.
3.      memiliki prinsip kepemimpinan (iman kepada Nabi Muhammad Saw) yang akan membimbig penulis makalah menjadi penulis yang hebat dan berpengaruh, antara lain:
·         Berilah perhatian dan lakukan kerja sama dan diskusi kelompok dalam pembuatan makalah kelompok,
·         Selalu mau mengajari dan mendidik teman yang lain yang memerlukan bimbingan dalam membuat makalah, 
·         Jagalah selalu sikap dan tingkah laku kita, sesuai dengan isi makalah yang kita sampaikan, karena hal ini bisa meningkatkan bahkan menurunkan kepercayaan dari diri kita,
4.      menyadari akan pentingnya prinsip pembelajaran (iman kepada Alquran) yang akan mendorong kepada si penulis makalah kepada kemajuan  ilmu pengetahuan, antara lain:
·         Bacalah buku-buku, perbanyak literatur sebagai bahan pembuatan makalah, teruslah belajar,
·         Baca selalu situasi permasalahan tema/topik yang diangkat, pelajari dan analisis, ambil selalu hikmahnya, kemudian upayakan suatu langkah perbaikan dan penyempurnaan,
·         Jadikan Alquran dan Alhadis sebagai pedoman,
·         Bacalah isi dan ruang lingkup makalah, nilailah kesesuaiannya,
·         Perbaiki kembali kesalahan penulisan maupun kekurangan isi makalah yang kita buat,  
5.      mempunyai prinsip masa depan (iman kepada hari kiamat), sehingga penulis makalah mempunyai visi dan rekomendasi pengembangan keilmuan, antara lain:
·         Milikilah tujuan dan misi jangka pendek dan jangka panjang,
·         Bedakan mana tugas makalah yang harus dikerjakan terlebih dahulu,
·         Mulailah menulis makalah dengan do’a dan target yang jelas,
·         Biasakan membuat makalah dengan komitmen dan kekonsistenan.
6.      terakhir memiliki prinsip keteraturan (iman kepada Qada’ dan Qadar), antara lain:
Buatlah jadwal dan rencana dalam membuat makalah dan aktivitas kita semuanya harus serba teratur dalam sistem perkuliahan kita dalam rangka melaksanakan tugas hidup sebagai Abd Allah dan Khalifah Fil Ard.
Demikian, penjabaran metodologi membuat makalah berprinsip enam rukun iman yang diharapkan akan tercipta suatu sistem mental penulis makalah dalam satu kesatuan tauhid.
Bagi pemula, ketika memulai menulis makalah, jangan pikirkan harus langsung membuat makalah yang bagus. Teruslah berlatih dan belajar. Toh ada pepatah, all of the first draft are shits”, semua tulisan pertama pasti kacau-balau. Sesuai prinsip pembelajaran budayakan kebiasaan membaca buku dan situasi, mebiasakan berpikir kritis, mebiasakan mengevaluasi tulisan makalah, mebiasakan menyempurnakan tulisan makalah, dan milikilah pedoman penulisan makalah. Dengan kata lain, setelah mendapatkan ide untuk menulis tentang suatu masalah, maka siapkan bahan-bahan (referensi) yang dapat mendukung pengembangan ide tersebut menjadi sebuah tulisan (makalah). Selanjutnya, tuangkan ide yang ada di pikiran sesuai sistematika penulisan makalah dan perhatikan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan makalah.

 BAB III
PENUTUP

A.      Simpulan
       Sebagai salah satu jenis karya ilmiah, makalah merupakan karya tulis ilmiah mengenai suatu topik tertentu yang disajikan dalam ruang lingkup tertentu baik pada forum diskusi, seminar maupun sebagai tugas tertentu pembelajaran/perkuliahan. Makalah ada dua jenis yaitu makalah biasa dan posisi. Isi makalah memuat judul, abstrak, pendahuluan, kajian teori dan metode, hasil dan pembahasan, simpulan dan daftar pustaka.
       Adapun metodologi penulisan makalah berprinsip enam rukun iman pada dasarnya merupakan ilmu tetang metode menulis makalah yang melibatkan pembangunan kecerdasan emosional spiritual (ESQ) si penulis makalah berlandaskan enam rukun iman.

B.       Saran-saran
       Dengan memahami dan menguasai berbagai kaidah penulisan makalah melalui pedoman karya tulis ilmiah atau pedoman yang dikeluarkan oleh lembaga dan editor yang menerbitkan diharapkan penulis makalah dapat menulis makalah yang benar dengan baik. Setidaknya, dengan memahami metodologi penulisan makalah tersebut, para penulis makalah dapat menghindari kesalahan dalam sistematika penulisan makalah. Adapun kaitan dengan isi makalah atau gaya penulisan makalah, penulis perlu meningkatkan kemahirannya dalam memperagakan bahasa yang benar dengan baik sesuai Pedoman Umum Ejaaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.
       Para dosen, guru, atau Anda sebagai mahasiswa baru akan senantiasa bergerak dengan tulisan atau makalah. Oleh karena itu, sangat masuk akal jika para dosen, guru, kita perlu rajin membaca sebagai modal dasar bagi seorang penulis. Selain itu, kemauan (willingness), motivasi (motivation), dan kemampuan (ability) menulis merupakan modal dasar yang mutlak dimiliki oleh seseorang untuk menulis makalah. Melalui enam prinsip itu, kita akan mempunyai landasan yang kokoh untuk membangun sikap ilmiah yang tangguh dan mengumpulkan modal dasar menulis seperti yang dipersyaratkan oleh para ilmuwan untuk membuat karya ilmiah termasuk makalah.
    
 DAFTAR BACAAN

Agustian, Ary Ginanjar. 2007. ESQ for Teens 2; Mental Building With 6 Principles. Jakarta: ARGA Publishing.

Ahmadi, Mukhsin. 1990. Dasar-dasar Komposisi Bahasa Indonesia. Malang: Y3A.

Akhadiah, S. dkk. 1990. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Airlangga.

Cahyani, Isah. 2009. Bahasa Indonesia. Jakarta: Dirjen PI Depag RI.

Karyanto, U. Budi. 2007. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Pekalongan: STIKAP Pekalongan Press.

Keraf, Gorys. 1994. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Berbahasa. Ende: Nusa Indah.
                                                                             
Tarigan, Henry Guntur. 1984. Menulis sebagai Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.



[1] Isah Cahyani, Bahasa Indonesia  (Jakarta: Dirjen Pendis Depag RI, 2009), h. 139.

[2] Gorys Keraf, Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Berbahasa (Ende: Nusa Indah, 1994), h. 229.

[3] Umum Budi Karyanto, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi (Pekalongan: STAIN Pekalongan Press, 2007), h. 107.




Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...